KETIK, SURABAYA – Kawasan Gang Doly, Jalan Jarak gang lebar sebuah nama yang tidak asing lagi bagi warga kota Surabaya. Bekas kawasan prostitusi tersebut akan dijadikan kawasan wisata dan wisata religi.
Di Gang Doly terdapat sebuah makam keramat Mbah Kapiludin. Dia adalah salah satu tokoh agama dan cikal bakal di kawasan Jarak dan Kupang Gunung Timur yang sekarang masuk wilayah Kecamatan Sawahan.
Warga kampung Gang Doly menyambut baik rencana pemkot untuk manjadikan RW kampung Gang Doly sebagai kawasan religi. Warga khususnya yang tinggal di RT 01/RW 06 sudah mulai antusias membenahi wilayahnya.
Akes dari Jalan Jarak ke lokasi makam Mbah Kapiludin sejak dua pekan lalu mulai dipercantik. Warga di kampung tersebut kerja bakti mempercantik dengan mural menuju makam. Mural selain ditangani warga juga dibantu 15 mahasiswa Petra Surabaya.
"Warga menyambut baik rencana pemkot akan menjadikan Gang Doly sebagai kampung wisata dan wisata religi,""" kata Budhi, salah seorang pengurus kampung Gang Doly kepada ketik.co.id, Kamis (18/05/23).
Budhi mengatakan, pembuatan mural menuju makam Mbah Kapiludin materialnya mendapat sumbangan dari mahasiswa Petra, Surabaya. Selain mahasiswa memberikan bahan cat, mereka juga ikut berbaur dengan warga mempercantik mural.
Akses ke makam Mbah Kapiludin dikerjakan selama 15 hari. Selain mural beberapa rumah warga yang berdekatan dengan lokasi makam juga dihias. Warga ingin wilayah Doly menjadi kampung terbaik di Surabaya,"" kata Budhi.
Pemkot Surabaya mamang serius membuat Gang Doly sebagai kawasan wisata religi. Hal ini terlihat, pemkot sudah merencanakan membebaskan dua lahan bekas wisma untuk akses ke makam Mbah Kapiludin.
Dua persil di kompleks makam dalam proses pembebasan.
Bangunan stan pasar burung Gang Doly yang masih sepi pedagang, 18/5/2023. (Foto: Kuncoro S/Ketik. co.id)
Menurut Lurah Putat Jaya Bryan Ibnu Maskuwaih kepada seorang jurnalis, dua persil yang akan dibebaskan adalah bekas bangunan wisma. Pembebasan persil tersebut masih dalam tahap megosiasi antara pemkot dan pemilik persil.
Sejak prostitusi Doly ditutup Juni 2014 oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kini mensos) sekarang menjadi kawasan usaha. Ada salon, toko pracangan, warkop dan gedung untuk kegiatan UMKM. Selain itu, di Gang Doly sudah dibangun pasar burung. Namun hingga kini belum ada pedagang burung yang membuka lapak di sepanjang jalan Kupang yang pindah.
Tri Wiyono Wijoyo, salah satu budayawan Surabaya mengatakan makam Mbah Kapiludin Gang Doly merupakan ulama yang babat alas di kawasan Jarak, Dukuh Kipang Timur. Gang Doly dulu merupakan daerah perbukitan dan makam. (*)