KETIK, ACEH SINGKIL – Dalam 2 hari terakhir, kondisi banjir semakin mengkhawatirkan saja. Khususnya di Kecamatan Singkil, banjir dilaporkan telah mengepung 15 desa.
Situasi banjir turut juga diperparah dengan kurang optimalnya sistem drainase di Aceh Singkil, alur keluar masuknya debit air.
“Mestinya Pemkab, Aceh Singkil, lebih respon mendeteksi urusan wajib masyarakat. Banjir sudah menjadi langganan setiap tahunnya, mereka (pemkab) mesti buat upaya pembersihan atau cuci parit," kata Khalikul, warga desa Ujung Bawang, Senin, 25 November 2024.
“Banyak drainase atau saluran air tidak berfungsi optimal, tatkala air pasang terlihat hanya tergenang saja di permukaan, tidak tahu pasti kemana mengalirnya," lanjut Khalikul.
Sementara, Rosiana Kusuma Wardani, petugas Pusdalobs BPBD Aceh Singkil, Senin, 25 November 2024, merilis bahwa banjir Singkil semakin meluas ke-15 desa. Adapun desa-desa itu ialah Desa Teluk Rumbia, Rantau Gedang, Siti Ambia dan Suka Makmur.
Kemudian, Desa Ujung Bawang, Pea Bumbung, Kuta Simboling, Takal Pasir, Pemuka, Kilangan, Ujung, Pulo Sarok dan Pasar.
Dampaknya kata Rosiana, menyebabkan terendam jalan penghubung, terendam rumah penduduk dan fasilitas umum lainnya berupa sekolah dasar, SMP dan pondok pesantren.
Data sementara tambah petugas pusdalobs ini, total Kepala keluarga yang terdampak banjir di kecamatan Singkil sebanyak 1750 KK atau 7070 jiwa ujarnya.
“Khusus di desa Suka Makmur, kita telah menurunkan perahu polytelen sebagai upaya bantuan mobilisasi, “ tutup Rosiana. (*)