KETIK, GRESIK – Pembangunan jalan lingkar luar barat (JLLB) Romokalisari - Menganti segera dlanjutkan dan diharapkan akan berfungsi akhir 2023. Bila JLLB ini terwujud, maka kepadatan arus lalu lintas segera tertatasi. Sebab, di lintas jalan tersebut banyak dilewati kendaraan yang bermuatan berat, misalnya truk pengangkut bahan komoditi.
Kepadatan arus lalu lintas terjadi pada jam kerja. Bila nanti JLLB sudah selesai, maka kepadatan arus lalu lintas bisa dikendalikan.
Sementara ini sebagian truk yang dari arah Menganti, Kebupaten Gresik ada yang lewat jalan alternatif Boboh menuju Romokalisari.
Untuk menuju luar kota ada truk dari Romokalisari langsung masuk pintu tol Romokalisari menuju arah Margomulyo meneruskan perjalanan ke Malang atau Mojokerto.
JLLB sementara ini masih belum bisa diselesaikan secara tuntas. Salah satu kendalanya adalah pembebasan lahan di kawasan Surabaya Barat. Karena itu, pengerjaan JLLB akan diambil alih oleh pemerintah pusat. Sementara pemerintah kota Surabata diminta membebaskan lahan yang sebagian milik warga.
Total panjang Jalan Romokalisari sampai Menganti, Kabupaten Gresik sepanjang 18 km. Dalam pengerajaan JLLB tersebut dibagi menjadi dua yaitu dari arah selatan dan sisi utara. JLLB akan melewati Pakal dan Sememi, Surabaya Barat. Sedangkan lahan di daerah utara sudah dibebaskan.
Di sisi selatan masih tercatat 80 persen lahan yang belum dibebaskan. Mayoritas lahan yang dibebaskan adalah tanah milik warga. Sementara pemerintah juga membantu anggaran untuk pembangunan JLLB dan JLLT (jalan luar lingkar timur). Kendala JLLT sama seperti yang dialami JLLB, yaitu masalah pembebasan lahan.
Untuk JLLB yang belum dibebaskan adalah kawasan Sememi. Sementara LLLT daerah yang belum dibebaskan terletak di Kelurahan Kejawen Keputih Tambak sampai Keputih. Pihak pemkot kini sudah melakukan sosialisasi dengan warga yang lahannya terkena proyek JLLT. Bahkan sebagian lahan milik warga sudah dibebaskan.
Adi Gunita, Kabit Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya ketika dihubungi salah satu jurnalis mengatakan masalah pembebasan lahan untuk JLLB dan JLLT mulai dibebaskan. Dalam melanjutkan pembangunan JLLB lahan milik warga Sememi yang berdampak adalah warga Kendung RW 08 Jalan Kendung.
Sementara ketua RW 08 Sememi Sugeng Hariyanto mengatakan, sebagian lahan milik warga ada yang dibebaskan. Sementara yang lain masih menunggu kepastian. (*)