KETIK, LAMONGAN – Silaturahmi Lebaran di Lamongan sangat menyenangkan seperti di daerah lain. Tiap kota ternyata memiliki ciri khas dalam menjamu tamu pada saat Idul Fitri. Ada pepatah yang mengatakan: Lain desa atau kota lain tata cara. Nah, bagaimana silaturahmi Lebaran di kota yang terkenal kuliner soto ayam dan tahu campur tersebut.
Di Kabupaten Lamongan memang mempunyai enam kuliner yang terkenal. Yaitu pecel lele, nasi barongan, tahu campur, soto ayam khas Lomongan, ayam bebek jenderal dan wingko babat. Dikatakan kuliner soto ayam Lamongan, karena jenis kuliner ini memilik rasa khas dibandingkan kuliner soto ayam dari daeah lain.
Menyambut tamu saat Lebaran Idul Fitri menu kuliner yang dihidangkan kuliner opor ayam khas Lamongan. Dikatakan khas karena racikan bumbu opor ini menggunakan rempah-rempah yang bisa menarik nafsu makan tamu yang sedang bersilahturami.
Opor Ayam yang disajikan di daerah Lamongan dipadukan dengan lontong. Bisa juga dengan ketupat. "Nikmati sekali menu opor ayam Lebaran di Lamongan," kata Amin T, salah seorang warga di Lamongan kepada ketik.co.id, pekan lalu.
Sementara hidangan makanan ringan yang disajikan untuk tamu bermacam-macam. Ada makanan khas ketan ireng (ketan hitam) yang diolah mirip jenang. Makanan ringan ini dibungkus dengan kertas warna warni. Sedangkan bahan pembungkus dari kertas layang layang.
Di Lamongan memang kaya dengan kuliner. Bahkan makanan ringan yang terkenal adalah wingko babat. Sebab wingko banyak diproduksi di kota kecamatan Babat, sebelah barat kota Lamongan.
Makanan ini dibuat dari tepung ketan, kelapa dan gula. Wingko Babat dibuat dengan varian rasa cokelat, strobery atau yang original. Hal ini tergantung dari pemesan. Wingko Babat banyak dibeli untuk toko oleh-oleh (*)
