KETIK, SURABAYA – Beberapa jalan di Surabaya sejak dua hari lalu kelihatan lengang. Sebagian warga kota sudah banyak yang mudik ke daerah masing-masing.
Terpantau ketik.co.id, Kamis (20/04/23) kendaraan R 4 dan R 2 sudah jarang berseliweran di jalan, khusus jalan di tengah kota. Misalnya, di Jalan Raya Darmo, Mayjen Sungkono dan Meer.
Sementara di kawasan industri seperti di Margomulyo dan, Tambak Osowilangon dan jalan Gresik juga terlihat sepi. Kendaraan berat sudah jarang hilir mudik. Terutama truk kontainer sudah banyak yang masuk kandang.
Volume kendaraan besar maupun sedang sangat berpengaruh terhadap kondisi di Surabaya. Salah satunya adalah kualitas udara di kota metropolitan ini. Gas buang dari kendaran R 4 ,R 2 dan kendaraan berat sangat mempengaruhi kualitas udara.
Di jalan Margomulyo sampai Lakarsatri merupakan salah satu padat kendaraan bervolume besar. Polusi kawasan di atas Nitrogen Dioksida (NO2) atau jenis BBM sangat berpengaruh terjadinya polusi.
Polusi udara akibat gas buang kendaraan merupakan salah satu penyumbang kualitas udara. Selain itu juga pabrik yang menggunakan mesin berbahan bakar BBM.
Kualitas udara tahun ini dari Januari sampai April 2023 ada peningkatan. Menjelang Lebaran indeks standar pencemaran udara (ISPU) termasuk kategori baik. Rentang ketegori baik berada pada angka 1-50 dengan ditandai warna hijau.
Beny Poerbantanoe, pengamat tata kota dan transpotasi kepada salah satu awak media mengatakan, perhatian mengenai polusi jangan hanya pada kendaraan. Ia menyebut bahwa polusi udara dari pabrik yang mesinnya memakai BBM bisa menyumbang polusi. (*)