KETIK, NGANJUK – Krupuk bisa disajikan sebagai pelengkap berbagai jenis kuliner. Di daerah Kabupaten Nganjuk, Jatim. Krupuk ditambah sayuran dan bumbu pecel lengkap dengan sayur dihidangkan khusus kepada keluarga terdekat saat bersilaturami Lebaran Idul Fitri. Dan minuman khas yang disajikan adalah es rujak
Ketik.co.id, Senin (17/04/23) menghubungi salah seorang putra kelahiran kota Nganjuk. Dia adalah Ki Didiek Oetoyo di Surabaya sebagai penasihat Pepadi (Persatuan Dalang Indonesia) Surabaya.
Mas Didiek menjelaskan, krupuk pecel tersebut merupakan makanan ringan tradisional. Makanan ringan jenis ini banyak dijual umum, namun tradisi makan krupuk pecel tak lupa dihidangkan pada saat Lebaran.
"Kalau ada krupuk pecel, minumnya ya es rujak"", katanya.
Dia menjelaskan, sajian lain juga ada saat silaturahmi Lebaran. Seperti daerah lain yaitu opor ayam, soto pecel, dan berbagai jenis makanan ringan. Misalnya jadah, rengginang dan roti keleng.
Mendengar nama es rujak memang agak aneh. Es rujak adalah es biasa yang di atasnya diberi variasi bahan-bahan untuk meracik rujak. Ada kates, nanas, mentiumun dan lain-lain.
Selain itu masih dicampur dengan gula merah, sementara sebagai pewanggi es ini adalah jambu merah dan mangga kweni.
Di Nganjuk memang kaya akan kuliner yang jarang terdengar di masyarakat perkotaan. Nama kuliner di daerah ini unik-unik. Ada kuliner nasi becek. Kuliner ini mempunyai citra rasa yang unik pula.
Rasa nasi becek sepintas seperti kare kambing. Ketika makan nasi becek ada rasa manis dan asin. Lebih nyus lagi ditambah dengan sate kambing untuk menambah rasa khasnya. Nasi becek menjadi makanan khas Nganjuk sejak 1040.
Nama kuliner yang unik di kota Nganjuk adalah : Tepo Mbah Umruk, tahu ketupat, dumpleng, jongkong, nyeblos, samplong, sego banting , nasi tumpang, asem-asen kambing, dan bebek korek (*)
