KETIK, SURABAYA – Pembangunan proyek jalan tol Probolinggo-Banyuwangi resmi dimulai Senin (6/2/2023). Peletakkan batu pertama proyek strategis nasional ini dihadiri Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Kepala BPJT Danang Parikesit, dan Direktur Utama PT Brantas Abipraya Sugeng Rochadi.
Groundbreaking dilakukan untuk proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, ruas Probolinggo-Besuki. Pembangunan tol itu terbagi dua tahap, yaitu Probolinggo-Besuki sepanjang 49,88 km dan Besuki-Banyuwangi sepanjang 125,72 km
Brantas Abipraya terus memastikan kontribusi aktifnya dalam pembangunan infrastruktur nasional. Tol Probolinggo-Banyuwangi kedepan akan memberikan kemudahan mobilisasi bagi masyarakat, terutama kemudahan akses transportasi di wilayah Jawa. Sesuai dengan arahan Menteri PUPR, kami targetkan pembangunan selesai pada Oktober 2024, jelas Sugeng kepada awak media
Pada kesempatan yang sama, Menteri PUPR menyampaikan, tol Probolinggo-Banyuwangi tersebut menjadi bagian akhir dari proyek Tol Trans Jawa dan diharapkan pembangunan dapat segera diselesaikan.
Panjang ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi mencapai 175,4 km, yang menghubungkan Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi. Secara rinci, pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi ada 7 seksi, yaitu seksi 1 Probolinggo-Kraksaan 12,88 km; seksi 2 Kraksaan-Paiton 11,2 km; seksi 3 Paiton-Besuki 25,6 km; seksi 4 Besuki-Situbondo 42,3 km; seksi 5 Situbondo-Asembagus 16,76 km; seksi 6 Asembagus-Bajulmati 37,45 km; seksi 7 Bajulmati-Ketapang 29,21 km.
Tol Probolinggo-Banyuwangi dikelola oleh PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi, dengan kepemilikan saham terbesar dipegang PT Jasa Marga 94,92 persen, PT Brantas Abipraya 5 persen, dan PT Waskita Toll Road 0,07 persen. (*)