KETIK, SURABAYA – Harga minyak bersubsidi di Surabaya dua hari lalu mengalami gejolak kenaikan harga. Hal ini terjadi hampir merata di semua pasar tradisonal di Surabaya. Meski ada kejolak kenaikan harga tersebut tidak sampai berlangsung lama. Sebab Dinas Perdagangan Surabaya, dinas koperasi dan UMKM langsung merespon dengan melakukan tindakan operasi pasar.
Berdasarkan catatan yang dikumpulkan ketik.co.id di lapangan diperoleh keterangan bahwa dalam operasi pasar tersebut telah didistribusikan 27.600 liter minyak bersubsidi ke-11 pasar tradisional. Operasi pasar minyak goreng ini untuk menstabilkan harga minyak goreng di Sarabaya.
Berdasarkan pantauan di pasar, Minggu (12/2/23) harga minyak goreng stabil. Para pedagang minyak bersubsidi tersebut berani menjual ke konsumen. “Ketika ada gejolak minyak naik, saya tidak berani menjual ke konsumen," kata Bu Ani, pedagang di pasar tradisional Surabaya Barat.
Operasi pasar yang dilakukan oleh dinas terkait bukan saja minyak goreng. Disperindak Surabaya juga mensuplai beras kualitas premium ke pasar. Beras dari Bulog tersebut diikutsertakan dalam operasi pasar dimaksudkan untuk menstabilkan harga beras, meskipun tidak ada gejolak kenaikan harga.
Gejolak kenaikan harga minyak ini disebabkan dari distributor. Para pedagang pun tdak mengerti mengapa distributor menaikan harga minyak goreng. Padahal tidak ada hari tertentu yang membuat ada kenaikan harga kebutuhan rumah tangga. Sementara harga daging sapi, ayam dan telur tidak ada masalah, harga tetap stabil.
Bu Susmini, salah satu pedagang mengatakan, sebelum adanya lonjakan harga, minyak merek MinyakKita sebelumnya hanya Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per liter.Ketika ada lonjakan harga naik menjadi Rp 17.000 per liter. Meski kenaikannya hanya Rp 1.000 per liter sangat berpengaruh terhadap konsumen saya katanya.
Harga HET (harga eceran tertinggi) minyak curah Rp 14.000 per liter. Adanya kenaikan kemasan ini, banyak ibu-ibu mengalihkan pembelian ke minyak curah.
Kabid Distribusi Perdagangan Dinkopdag Kota Surabaya Devie Afrianto kepada jurnalis mengatakan, Sabtu (11 /2) ada 27.600 liter minyak yang disebar. Atau sebanyak 2.300 karton MinyaKita. Jumah minyak tersebut didistribusikan ke 11 pasar. Apa yang dilakukan, kata Devie untuk menekan harga distribusi. "Tujuannya pedagang bisa menjual minyak sesuai HET," ucapnya. (*)