KETIK, SIDOARJO – Sebanyak 45 anggota KKI (Komunitas Kain dan Kebaya Indonesia) cabang Sidoarjo, Sabtu lalu (14/1) dibekali keterampilan membuat sandal di Pendopo Museum Mpu Tantular, Sidoarjo.
Pesertanya tak hanya dari Sidoarjo, ada juga yang datang dari Surabaya, Gresik dan Mojokerto.
"Pelatihan ini sesuai dengan visi KKI memberdayakan perempuan Indonesia. Misinya juga untuk meningkatkan ekonomi kreatif," ujar ketua KKI DPC Sidoarjo Izzatul Aini Minhadj.
Menurut Yuk Aini, panggilannya di komunitas KKI, acara ini berawal dari keluhan dari ibu-ibu. Kemarin (saat pandemi) banyak korban PHK, sehingga mereka di rumah saja. Nah, dengan pelatihan membuat sandal ini, mereka bisa produktif, mandiri dan menjual sendiri.
"Kami pilih sandal karena membuatnya simpel dan biayanya pun tidak mahal," kata dokter gigi spesialis periodonsia ini.
"Hasil produksinya bisa dijual lewat online atau mereka menawarkan ke tetangga-tetangga. Bisa juga untuk suvenir. Nanti KKI juga menampung produk mereka untuk membantu memasarkan," kata ibu dua anak ini.
Peserta pelatihan tidak hanya para anggota. Pengurus inti KKI pun antusias mengikutinya. Terlihat Humas KKI Christine Wu. Ada juga Tri Retno Utami, Bendahara KKI dan Wakil Direktur RS Bhayangkara Pusdik Porong. Bahkan, hadir juga Ana Susanti owner Klinik Medika Utama.
Yang menarik, para peserta tampil cantik dengan berkebaya. Dengan berbusana warisan budaya bangsa itu, suasananya pun makin meriah dan tidak membosankan.
Saat mengikuti pelatihan, mereka dibimbing oleh Wiyono, pelaku UMKM yang sudah berpengalaman selama 33 tahun membuat sandal. Dari penilaian Wiyono, para peserta cukup mudah mengerjakan. "Paling lama setengah jam sudah jadi. Hanya belum rapi. Maklum baru pertama kali," ujarnya.
"KKI dan Wiyono itu sudah MoU. Jadi setelah ini kami akan menggelar pelatihan lagi di sini. Mungkin pelatihan membuat tas dan bros," Aini menambahkan.
Menurutnya, pelatihan tersebut akan terus digelar untuk melatih anggotanya agar memiliki keterampilan sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan.
"Kita ini orang Sidoarjo. Jadi harus mengangkat potensi apa yang ada di Sidoarjo," imbuhnya.
Saat ini ada 1.500 anggota KKI yang tersebar di 40 kota dari 5 provinsi di Indonesia. Dia mengharapkan, pelatihan-pelatihan serupa bisa dilaksanakan di kota-kota tersebut.(*)