KETIK, SURABAYA – Hujan deras yang mengguyur kota Surabaya dengan intensitas curah hujan tinggi mengakibatkan sebagian wilayah Surabaya Utara tergenang air. Genangan air tersebut terjadi di Jalan Krembangan Barat, Jalan Krembangan Makam, dan jalan Jatiraga.
Tinggi genangan air bervariasi ada yang 20 sampai 30 cm. Namun demikian banjir sementara tersebut bisa surut memerlukan waktu 2 sampai 3 jam kemudian.
Hujan deras di Surabaya terjadi hari Jumat dan Sabtu sore. Intensitas curah hujan cukup tinggi. Akibat hujan yang deras tersebut di tiga titik di atas sudah menjadi langganan genangan air (banjir).
Karena seringnya terjadi genangan air akibat hujan, pemerintah kota Surabaya telah memfokuskan pembangunan saluran di wilayah Surabaya Utara. Di wilayah ini ada kecamatan Pabean Cantikan sebagian wilayahnya tergenang air dan Kecamatan Krembangan.
Hujan deras yang terjadi di wilayah Surabaya Tengah (Kota) dan Barat tidak sampai terjadi genangan air alias banjir sementara. Hal ini disebabkan beberapa box covert sudah dipasang di daerah tersebut. Seperti halnya Jalan Darmo Indah Selatan, Balongsari, dan Darmo Satelit sudah bebas dari genangan air hujan.
Di Perumahan Darmo Setelit dan jalan kembar menjadi langganan banjir pada saat hujan lebat. Hujan selama satu jam saja sudah banjir kata Johanes, salah satu penghuni rumah di Raya Darmo Satelit.
Sumber yang dikumpulkan ketik.co.id mangatakan bahwa normalisasi kali di Surabaya Utara perlu segara dikerjakan. Begitu juga bangunan liar (Bangli) perlu juga ditertibkan, sehingga saat terjadi hujan lebat tidak sampai terjadi genangan air.
Di Surabaya ada 118 titik berpontensi terjadinya genangan air hujan dan banjir. Sementara anggaran penanganan banjir tahun ini mencapai sekitar Rp 867 miliar. Perbaikan saluran diproritaskan di Surabaya Utara. Sedangkan drainase yang akan digarap meliputi Jalan Kedinding, Jalan Randu, Jalan Bulang Bantrng dan Jalan Nambangan.
Penanganan banjir di kota Metropolis ini terus berjalan. Karena itu pemerintah Kota Surabaya meningkatkan anggaran membangun sistem pencegah banjir. Tujuannya akhir kota Surabaya agar terbebas dari banjir.
Lilik Ariyanto, jepala Dinas Suber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) kepada salah satu jurnalis mengatakan penyelesaian banjir berfokus di Surabaya Utara. Sebab di wilayah ini masih banyak titik rawan genangan air dan banjir Kami akan memperbaiki saluran lama. Saluran lama akan diperlebar sehingga air bisa mengalir secara optimal katanya.
Dia menjelaskan, salah satu kendalanya dalam penanganan banjir kapasitas saluran air terbatas. Selain itu jumlah kapasitas rumah pompa akan ditambah. Sedangkan rumah pompa yang ada bisa digunakan saat terjadi rob yang sering terjadi disebagian wilayah Surabaya Utara.
Sebagai cacatan, di Surabaya saat walikotanya Tri Rismaharini memiliki 59 rumah pompa dengan total 204 pompa. Di rumah pompa tersebut dilengkapi dengan genset, untuk antisipasi bila aliran listrik padam. (*)