KETIK, MAGETAN – Pembangunan Kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Magetan dengan program studi di luar kampus utama (PSDKU) terus dikebut pasca peletakan batu pertama pada September tahun lalu.
Multi Kampus Unesa di Magetan berdiri di atas lahan seluas 13 hektar yang terletak di RT 17, RW 4 Kelurahan/Kecamatan Maospati, Magetan.
Pembangunan PSDKU atau disebut multi kampus di Magetan ini direncanakan rampung pada Juli 2023 agar dapat digunakan menjadi tempat perkuliahan bagi mahasiswa baru Unesa tahun 2023 baik dari jalur SNBP dan SNBT.
“Kampus ini dibangun atas kajian dan pertimbangan matang jauh-jauh hari. Ada kajian akademisnya, termasuk apa kebutuhan masyarakat semuanya dipertimbangkan,” ujar Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes atau akrab disapa Cak Hasan dikutip dari website resmi kampus.
Pembangunan multi kampus ini meliputi bangunan utama yang terdiri dari bangunan utama yang dilengkapi dengan fasilitas untuk menunjang perkuliahan delapan prodi yang rencananya akan dimulai tahun mulai tahun ajaran 2023-2024.
‘’Terkait dengan program studi mulai dibuka tahun ini, dimulai dengan delapan prodi terlebih dahulu,’’ tegasnya.
Multi kampus Unesa di Magetan, lanjut Cak Hasan ke depan direncanakan untuk menampung 16 program studi (prodi) yang dibuka. Hal itu melihat kebutuhan yang ada di lapangan khususnya di kawasan Jatim bagian barat.
“Ini konsepnya multikampus dan mahasiswa yang daftar bisa kuliah di UNESA pusat sembari menunggu pembangunan selesai dengan sistem hybrid,” paparnya.
Kata dia, pembangunan multi kampus di Magetan ini merupakan bentuk kolaborasi dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di daerah.
“Ini komitmen karena UNESA selangkah lagi hendak beralih status menjadi PTNBH,” tambah Cak Hasan.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Suprapto, mengatakan pembangunan multi kampus Magetan ini dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama ini murni menggunakan anggaran UNESA.
“Tujuan kita bagaimana akses pendidikan tinggi ini dekat dengan generasi di daerah terutama di Magetan dan sekitarnya,” ujarnya.
Bupati Magetan, Suprawoto memaparkan bentuk kerja sama UNESA dengan Pemkab merupakan bentuk jawaban atas persoalan pendidikan yang kurang merata.
Dia menyebutkan pendidikan dapat memutus rantai kemiskinan dan kebodohan, sehingga penting warga negara mendapatkan pendidikan yang layak hingga perguruan tinggi.
“Tentunya tidak bisa cepat untuk memecahkan permasalahan ini, karena butuh waktu dan proses,” bebernya.
Kang Woto sapaan akrabnya menambahkan UNESA bukan hanya milik masyarakat Magetan, namun banyak mahasiswa dari berbagai daerah yang mulai tahun ajaran baru ini akan menimba ilmu di UNESA Magetan.
“Lokasi yang dipilih ini cukup strategis, dekat dengan Madiun, Ngawi, Ponorogo dan bisa diakses dengan kereta api maupun bus AKAP,” ucapnya.
Mantan Sekjen Kominfo ini berharap dengan hadirnya Multi Kampus Unesa di Magetan selain pemerataan pendidikan yang mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), juga untuk mendorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Magetan.
Ketua DPRD Kabupaten Magetan, Sujatno, menmabahkan selain peningkatan kualitas pendidikan di Magetan dan sekitarnya, kolaborasi antara pemkab dan Unesa dapat membawa dampak positif khususnya dibidang ekonomi.
“Hadirnya mahasiswa tentunya akan membawa dampak yang signifikan di bidang ekonomi,” bebernya.
Peletakan batu pertama yang dihadiri jajaran Pemkab Magetan dan UNESA ini diakhiri dengan doa dan pemotongan tumpeng bersama.
Sementara Unesa berencana membuka delapan prodi PSDKU di awal tahun ini, di antaranya S1 Pendidikan Sains, D4 Manajemen informatika, S1 Psikologi, S1 Sastra Inggris, S1 Pendidikan Olahraga, dan S1 Tata Boga.
PSDKU Unesa Magetan menggunakan sistem multi kampus. Artinya, akreditasi jurusan yang dibuka di kampus Magetan sama dengan kampus utama di Surabaya, tidak ada beda. (*)