KETIK, PONOROGO – Kebakaran menjadi kasus yang menonjol di Ponorogo selama sepekan terakhir. Betapa tidak selama tujuh hari terakhir ada tujuh kali si jago merah melahap berbagai bangunan.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Ponorogo mencatat keseluruhan kasus kebakaran dipicu kelalaian manusia.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Ponorogo Joko Waskito mengatakan rata-rata kasus karena pemilik rumah lupa mematikan kompor, korsleting listrik hingga membuang puntung rokok sembarangan.
‘’Mayoritas kebakaran yang terjadi akibat kelalaian manusia. Kerugian materiil yang muncul sekitar Rp 100 juta,’’ ungkap Joko.
Joko meminta masyarakat waspada terhadap bahaya api. Dia mengimbau agar pemilik rumah memeriksa ulang dan memastikan api di dapur benar-benar padam.
Selain itu, memeriksa secara berkala sambungan kabel listrik di rumah sebagai antisipasi terjadi korsleting listrik. ‘’Hati-hati dan jangan lalai,” pesannya.
Kejadian kebakaran terbaru terjadi kamis (15/6/2023) lalu di desa Kecamatan Kauman. Api merembet dan membakar atap dapur milik warga.
Satpol yang mendapat laporan langsung mengirimkan damkar untuk melakukan lokalisir agar amuk si jago merah tidak meluas.
‘’Anggota tiba di lokasi 10 sampai 15 menit setelah menerima laporan dengan dua armada damkar,’’ jelas Joko Waskito.
Idealnya petugas damkar mampu menjangkau lokasi kebakaran tidak lebih dari 15 menit setelah laporan masuk. Namun, kebakaran di Desa/Kecamatan Kauman dilaporkan sekitar pukul 09.00.
Api diduga berasal dari tungku dapur yang belum padam sempurna. Kelalaian pemilik rumah itu mengakibatkan tumpukan kayu di samping tungku ikut terbakar hingga api berhasil menjilat atap dapur. ‘’Sebagian atap bangunan dapur ikut terbakar,’’ terang Joko. (*)