KETIK, NGAWI – Kampus kelima Politeknik Negeri Jember (Polije) di Ngawi segera dibuka di Bumi Orek-orek dalam waktu dekat. Seiring dibukanya Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Ngawi yang direncanakan tahun ini atau tahun ajaran 2023/2024 mulai menerima mahasiswa baru (Maba) pertama di Bumi Orek-orek.
Pihak Politeknik Negeri Jember bahkan sudah melakukan sosialisasi pembukaan PSDKU Politeknik Negeri Jember Kampus 5 di Ngawi sekaligus Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2023 di Kurnia Convention Hall, pertengahan Januari 2023 lalu yang dihadiri Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko serta Sekda Moch Sodiq Triwidiyanto dan OPD terkait.
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko atau Mas Antok. (Foto: Instagram Dwi Rianto Jatmiko)
Dikutip ketik.co.id dari akun instagram resmi Politeknik Negeri Jember dalam unggahannya Rabu, (24/5/2023) kampus vokasi negeri ini menyampaikan telah membuka jalur mandiri.
‘’Bagi lulusan SMA,SMK dan MA tahun 2022 maupun tahun 2021 bisa ikut jalur mandiri melalui tes,’’ Humas Politeknik Jember
Dalam unggahan pamflet PMB itu disebutkan pilihan program studi sarjana terapan maupun diploma III. Dengan lima pilihan kampus, mulai kampus utama Jember."Kampus 2 Bondowoso, Kampus 3 Nganjuk, kampus 4 Sidoarjo dan kampus 5 Ngawi,"tulisnya.
Terpisah wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko mengatakan sesuai dengan hasil sosialisasi, tahun ajaran baru 2023/2024 Polije Kampus Ngawi mulai menerima mahasiswa baru.
‘’Ini (Hadirnya Polije di Ngawi) merupakan bagian dari Visi OK (Ony-Antok) dalam mewujudkan pelayanan pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya peningkatan SDM yang unggul serta mendongkrak IPM Ngawi,’’ tegasnya.
Mas Antok-sapaan akrab Dwi Rianto Jatmiko menuturkan tahun pertama ini, Polije baru membuka dua program studi. Dipilihnya prodi tersebut setelah melalui tahapan kajian dan dalam rangka mewujudkan Ngawi Berprestasi serta Indonesia Emas di 2045.
“Ada dua program studi di tahun pertama ini yakni Manajemen Informasi Kesehatan dan Manajemen Agribisnis yang telah melalui beberapa kajian dan pertimbangan sesuai dengan SDM di Kabupaten Ngawi”, tuturnya.
Pendidikan vokasi lanjut Mas Antok dapat membangun SDM Ngawi yang unggul dan berdaya saing global. Anak muda atau milenial saat ini harus dituntut menguasai perkembangan teknologi, menjaga nasionalisme serta beretika.
‘’Pendidikan Vokasi ini dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja atau kualitas lulusan yang nantinya siap kerja, dan bersaing secara global,’’ tegasnya.
Untuk itu Pemkab Ngawi lebih memfokuskan untuk pembukaan jurusan vokasi dengan mempertimbangkan kemajuan zaman yang semakin pesat.
‘’Kebutuhan dunia industri terhadap tenaga kerja muda, yang cekatan, dan terampil sangatlah tinggi. Dunia industri juga membutuhkan tenaga kerja dengan sikap dan softskill baik, yang siap dengan perubahan, serta inovatif,’’ paparnya. (*)