KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera menerapkan penulisan aksara Jawa pada papan nama di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).
Penggunaan huruf latin yang dilengkapi aksara Jawa itu bertujuan untuk melestarikan budaya di lingkungan pemkot.
Kepala Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) Umi Kulsum sangat mengapresiasi upaya Pemkot Surabaya karena menerapkan tulisan aksara Jawa di ruang publik.
"Terutama generasi muda, sudah mulai Pemkot Surabaya ini sedang menggencarkan ruang publik diisi dengan aksara Jawa untuk Informasi publiknya," jelasnya pada Ketik Media, Selasa (3/10/2023).
Agar aksara Jawa tidak pernah punah, upaya Balai Bahasa Jawa Timur yaitu dengan menggelar pameran aksara yang berupa literasi di Hari Aksara Internasional.
"Pameran kemarin di basement nya Balai Pemuda, kami menyelenggarakan kegiatan di sana. Dan menghadirkan gelar wicara," paparnya.
Pembicara yang dihadirkan yang hadir juga Andi Asmara Redaktur Majalah Aji Saka, Dinas Kebudayaan DIY, agar aksara Jawa dapat go internasional.
"Kemudian ada dari komunitas dari Bahasa Jawa, ada yang menyampaikan sejarah aksara Jawa," ujarnya.
"Dari Surabaya, bisa membumikan aksara untuk di daerah lain di daerah Jawa Timur untuk Indonesia supaya aksara juga tidak punah, kalau tidak digunakan pasti akan punah gitu," imbuhnya. (*)