KETIK, NGAWI – Optimalsiasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) menjadi fokus Badan Keuangan (Bakeu) Ngawi.
Sejumlah kegiatan disiapkan untuk mengenjot realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun ini. Kegiatan itu disiapkan hasil evaluasi realisasi penerimaan PBB-P2 tahun tahun sebelumnya.
Selain monitoring dan evaluasi berkala yang dilakukan, Badan Keuangan Ngawi juga menyiapkan reward bagi desa yang paling cepat melunasi Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tepat waktu.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Keuangan (Bakeu) Ngawi Tripujo Handono kepada ketik.co.id terkait strateginya meningkatkan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
‘’Kami siapkan reward bagi desa yang melunasi sebelum tenggat, intinya kalau semakin cepat lunas semakin besar prosentase reward-nya,’’ terang Tripujo di kantornya, Senin (29/5/2023)
Tripujo mengatakan, reward yang diberikan ke desa yang lebih cepat menyetorkan PBB-P2 antara 4 hingga 8 persen dari pagu.
‘’Semakin cepat lunas, semakin besar pula reward yang diperoleh, tapi kalau lunasnya mendekati jatuh tempo ya 4 persen,’’ ungkapnya.
Mantan Sekwan ini menambahkan strategi yang dilakukan pihaknya cukup jitu dalam mengenjot penerimaan dari PBB, sebab banyak desa yang mulai melunasi PBB-P2 nya lebih awal dari target jatuh tempo pada 30 September 2023.
‘’Kita cek banyak desa-desa yang lunas lebih awal, antara lain Desa Bendo, Padas, Umbulrejo Kecamatan Jogorogo,’’ tuturnya.
Pejabat Eselon IIA asal Kecamatan Paron ini menegaskan reward diberikan sebagai bagian untuk memacu semangat desa-desa untuk menyetorkan pajak PBB –P2 lebih awal. Selain itu bagian dari hubungan timbal balik, karena SPT biasanya didistribusikan oleh pihak desa melalui para perangkat desanya.
‘’Saya pastikan fair, karena datanya selalu diupdate,’’ tegasnya.
Tripujo mengatakan target PBB-P2 tahun ini Rp 28 miliar. Targetnya saat ini dinilai masih on progres sebagaimana time line yang telah disusun.
‘’Alhamdulillah on progres berkat kerja sama dan dukungan semua pihak, termasuk warga Ngawi yang sadar membayar pajak,’’ terangnya.
Tripujo optimistis realisasi PBB tahun ini melampaui target atau minimal lebih baik dari tahun kemarin. Optimisme itu tak lepas dari kondisi panen petani di Ngawi yang semakin baik. Apalagi Ngawi dianugerahi tanah yang subur hingga petani dapat panen tiga kali setahun.
‘’Dan, saat musim panen biasanya berbanding positif terhadap penerimaan PBB-P2, karena petani rata-rata menunggu panen untuk membayar, saya optimistis tahun ini PBB-P2 lebih baik dari tahun kemarin,’’ tegasnya.
Selain itu, sejumlah strategi disiapkan pihaknya untuk optimalisasi penerimaan pajak, di antaranya monitoring dan evaluasi ke desa-desa, pemantauan dan memastikan SPT sudah diterima wajib pajak serta memberi reward.
‘’Kami sudah menerjunkan tim ke desa-desa untuk monitoring dan evaluasi SPT sudah beredar atau belum, dan hasilnya lebih baik dari tahun sebelumnya,’’ tutupnya. (*)
