KETIK, MADIUN – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Madiun tahun 2022 yang tumbuh positif dari target mendapat catatan dari wakil rakyat.
Sebab, PAD kabupaten Madiun awalnya direncanakan Rp 330 Miliar, namun terealisasi Rp 377 miliar, atau tumbuh sekitar Rp 47 Miliar (14,30 persen) dari target yang ditentukan.
Wakil rakyat meminta Pemkab Madiun dalam hal ini Bupati Madiun untuk menjelaskan secara rinci pos-pos pendapatan yang mengalami pertumbuhan signifikan.
‘’Pendapatan Asli Daerah (PAD) naik 14,30 persen dari target, kami sangat mengapresiasi,, namun mohon dijelaskan pos mana saja yang mengalami kenaikan,’’ ungkap Fraksi Golkar Nurani sejahtera yang disampaikan oleh Sri Pujihardinisngsih.
Sri mengatakan, pertumbuhan positif PAD itu dapat disikapi dengan pemetaan dari optimalisasi masing-masing pendapatan daerah kurang cermat.
‘’ Perencanaan target untuk selalu dapat ditingkatkan secara maksimal,’’ tegasnya.
Fraksi PKB menantang Pemkab Madiun untuk lebih berani dalam menetapkan target PAD. Sebab, PAD menjadi kekuatan dan tolak ukur kemandirian daerah agar tak selalu ketergantungan dengan pusat.
‘’ Kami menyarankan (Pemkab) lebih berani menetapkan target agar Kabupaten Madiun lebih mandiri,’’ ungkapnya
Tak hanya pendapatan asli daerah, kenaikan pendapatan transfer juga menjadi catatan bagi Fraksi PKB. Realisasi pendapatan transfer sebesar 101,98 persen membuat partai berlogo bola dunia sembilan bintang ini bertanya-tanya.
‘’ Dari sektor apa kenaikan dana transfer itu,’’ tambahnya.
Lagi-lagi PKB juga mengulik pos lain-lain pendapatan yang sah. Dari yang direncanakan Rp 11 miliar terealisasi Rp 14,6 miliar.
‘’ fraksi PKB menanyakan berasal dari pos mana kenaikan tersebut,’’ ungkapnya
Hari Puryadi juru bicara fraksi Demokrat Persatuan mengatakan besarnya Silpa Rp 219 Miliar karena terjadi salah satunya efisiensi dan peningkatan pendapatan daerah.
‘’Kami mengapresiasi kenaikan PAD semoga ditingkatkan lagi dimasa akan datang, kami menanyakan dari komponen apa saja kenaikan pendapaatan daerah itu,’’ katanya. (*)