KETIK, JAKARTA – Badminton World Federation (BWF) sebagai induk bulutangkis dunia telah menjadikan Malaysia Open Super 1000 sebagai agenda kejuaraan tetap.
Berlevel Super 1000 menjadikan turnamen ini dengan raihan poin dan hadiah yang lebih tinggi dari yang lain, dan diincar pebulu tangkis dunia.
Malaysia Open menjadi gelaran ke-68 yang akan dilaksanakan 7-12 Januari 2025. Stadium Axiata Arena, Kuala Lumpur Malaysia sebagai arenanya.
Lalu seperti apa dan bagaimana Stadium Axiata Arena? Berikut sejarahnya.
Stadium Putra pertama kali dilakukan pembangunan dan konstruksinya pada tahun 1998, dan mengalami renovasi besar di 2017. Meski demikian tempat ini sudah tempat populer di Malaysia untuk pelaksanaan banyak kegiatan dri olahraga dan hiburan.
Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Abdullah Ahmad Badawi membuka ASEAN Paragames di Putra Indoor Stadium pada pada 15 Agustus 2009 sekaligus penutupan pada 19 Agustus 2009 yang juga dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia.
Stadium ini menjadi tempat utama Malaysia untuk menggelar berbagai kompetisi olahraga dan hiburan seperti Commonwealth Games, World Equestrian Games, Disney's on Ice dan banyak lagi.
Pada tanggal 31 Agustus 2010, Putra Indoor Stadium menjadi tuan rumah parade hari kemerdekaan yang pertama dilaksanakan di dalam ruangan dan dihadiri oleh Yang Di-Pertuan Agong dari Malaysia, Perdana Menteri Malaysia dan juga anggota kabinet.
Axiata Arena saat pertandingan Malaysia Open berlangsung. (Foto: Perbadanan Stadium Malaysia)
Sebagai upaya membangun bangsa dan olahraga, pada 16 Januari 2017, Stadion Putra berganti nama menjadi Arena Axiata. Ini adalah stadion nama perusahaan pertama di Malaysia dalam kemitraan antara Axiata Group Berhad dan Stadion Perbadanan Malaysia (PSM).
Semenjak itu Axiata Arena menjadi landmark untuk pembangunan kembali Kompleks Olahraga Bukit Jalil yang akan dikenal sebagai KL sports City (KLSC).
Awal berdirinya tempat ini mampu menampung penonton dengan kapasitas 14.425 orang. Setelah mengalami pembangunan bisa menampung 16.000 orang. Berbeda dengan Istora Senayan Jakarta yang hanya bisa menampung 7.166 orang.
Pada saat gelaran Malaysia Open berlangsung, harga tiket dijual mulai Rp160 ribu dan termahal sekitar Rp 2,6 juta tahun lalu.
Untuk menuju ke stadium ini bisa menggunakan transportasi umum yakni LRT.(*)