KETIK, SURABAYA – Pada malam Natal tahun 2000 peristiwa nahas terjadi, salah satu gereja di Mojokerto mengalami pengeboman, Anggota Banser bernama Riyanto memutuskan untuk memeluk bom hingga para jemaat selamat dari aksi terorisme tersebut.
Ketua Ansor Jawa Timur Musaffa' Safril mengenang peristiwa heroik itu tanpa memandang agama atau latar belakang, menjadi simbol toleransi dan pengabdian yang tulus.
"Pengorbanan Riyanto adalah teladan bagi kita semua. Ia menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah penghalang untuk saling menjaga dan melindungi," Musaffa melalui keterangan tertulis pada Kamis 26 Desember 2024.
"Kenangan atas perjuangan Riyanto selalu menjadi inspirasi bagi kader Ansor dan Banser untuk terus memperkokoh persaudaraan dan menjaga kedamaian," imbuhnya.
Ketua PW Ansor Jatim Musaffa' Safril. (Foto: PW Ansor Jatim)
Dengan adanya aksi heroik Riyanto, Musaffa' berharap momen perayaan Natal ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan persatuan.
Maka dari itu, ia juga mengajak masyarakat untuk menyambut tahun baru 2025 dengan semangat kebersamaan dan optimisme demi masa depan yang lebih baik.
"Mari kita jaga nilai toleransi, kita sambut tahun 2025 penuh semangat dan optimis," jelas Musaffa' Safril.
Mengenai keamanan dan kelancaran perayaan Natal di tahun 2024, Musaffa' menjelaskan, suasana kondusif ini merupakan bukti nyata kerukunan dan toleransi antarumat beragama yang telah terjalin sejak lama.
"Kami bersyukur malam Natal di Jawa Timur berjalan aman dan lancar. Hal ini tidak terlepas dari semangat kebersamaan semua pihak dalam menjaga toleransi dan harmoni di tengah masyarakat," pungkas Musaffa'.