KETIK, SURABAYA – Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Jaunda, Sidoarjo mencatat hujan dengan intensitas tinggi pada malam Natal tepatnya pada tanggal 24 Desember 2024 lalu.
Hujan tersebut terjadi akibat fenomena tiga gelombang atmosfer yang melintas di wilayah Jawa Timur. Ketiga gelombang atmosfer tersebut adalah Kevin, Ekuatorial dan Rosby.
Menurut pantauan BMKG, di wilayah Jawa Timur saat ini memang puncaknya musim hujan. Tiga gelombang atmosfer di atas mengakibatkan peningkatan pertumbuhan kolektif di wilayah Jawa Timur.
Selain itu, didukung adanya seruakan masa udara dari Asia yang menambah peningkatan pertumbuhan awan hujan di Jawa Timur.
“Intensitas hujan yang tinggi inilah menyebabkan bencana Hydrometeorologi yaitu banjir, banjir bandang, tanah longsor angin kencang, puting beliung serta hujan es," kata Siska Anggraeni, prakirawan stasiun Juanda yang dihubungi Ketik.co.id, Rabu, 25 Desember 2024.
Seperti diketahui, gelombang Rosby bergerak dari arah timur ke barat. Gelombang Kelvin pergerakannya berlawanan arah dengan gelombang Rosby.
Kedua gelombang ini dipantulkan dari benua dan kembali ke arah yang berlawanan. Sementara gelombang Ekuatorial bergerak ke sepanjang wilayah ekuator. Gelombang Rosby pada umumnya bisa bertahan 10 hari di wilayah Indonesia.
Prakirawan Putri PS, PBMKG stasiun Tanjung Perak, Surabaya mencatat bahwa pada malam Natal di wilayah perairan laut Jawa bagian timur ketinggian gelombang mencapai 1,5 meter dengan kecematan angin 15 knot.
“Kondisi ini berisiko keselamatan pelayaran. Misalnya, perahu nelayan dan kapal tongkang," jelas Putri.
Para nelayan maupun tongkang sudah mencatat adanya tinggi gelombang di perairan laut Jawa. Sebab, BMKG setiap lima hari memberikan informasi tinggi gelaombang di perairan laut Jawa.
Berdasarkan prakiraan BMKG Tanjung Parak, Surabaya pada malam tahun baru Selasa, 31 Desember 2024 tinggi gelombang di perairan pulau Jawa tercatat sebagai berikut.
Perairan Masalembo, Bawean Utara, Bawean Selatan, Tuban. Peairan Lamongan, Peairan Gresik Utara, Bangkalan Utara, Sampang Utara, Sampang Selatan, Pamekasan Utara, Sumenep Utara.
Kemudian Kepulauan Sapudi Utara, Kepulauan Kangean Utara-Timur, Alur penyeberangan Barat Surabaya, Peairan Surabaya-Bangkalan, Peairan Sidoarjo.
Tinggi gelombang peairan di atas tercatat antara 0,4 hingga 1,7 meter. Apabila keberadaan awan Cumunimbus (Cb) yang luas menambah angin dan tinggi gelombang.(*)