KETIK, JAKARTA – Di tengah meningkatnya kasus kasus peretasan data yang semakin marak, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus berupaya untuk melindungi data nasabah agar tidak disalahgunakan oleh orang tak bertanggung jawab.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengungkapkan bahwa perseroan telah memiliki strategi dalam menjaga data nasabah. Salah satu langkah yang dilakukan BRI adalah mengembangkan aplikasi yang terintegrasi dengan tim keamanan (DevSecOps practices).
"Kami juga terus melakukan pemantauan IT secara kontinyu dan real-time, selain itu mengantisipasi munculnya celah keamanan dengan penanganan yang pro aktif," jelas Arga, Kamis 2 Januari 2024.
Tidak hanya itu BRI juga berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dengan membentuk Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team) yang bersertifikat.
Sebagai dasar pengembangan keamanan digital dan menerapkan end-to-end security di sektor digital BRI menerapkan cybersecurity framework berbasis NIST (National Institute of Standards and Technology).
"Kedepan kami akan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai bentuk serangan siber dan memperkuat kemanan digital," tambahnya.
Tidak hanya mengembangkan inovasi di sektor digital saja, keamanan yang diterapkan BRI meliputi berbagai aspek yang saling berkelanjutan yang meliputi aspek teknologi, proses, dan people.
"Dengan berbagai langkah yang diupayakan, BRI berupaya memberikan perlindungan terbaik bagi data dan dana nasabah," pungkasnya. (*)