KETIK, JAKARTA – Menyusul penerapan solar B40 pada Februari 2025 nanti, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ingin Indonesia menghentikan impor solar pada 2026 mendatang.
Dirinya mengatakan langkah ini diambil untuk mengejar implementasi biodiesel atau solar B50 pada tahun depan. Penerapan solar B50 pada tahun depan dilakukan sebagai upaya mencapai kedaulatan energi di Indonesia.
"Jadi implementasi B40 di 2025 sambil mempersiapkan implementasi B50 2026. Kalau ini yang kita lakukan, maka impor kita terhadap solar insya-Allah dipastikan sudah tidak ada lagi di 2026," kata Bahlil dikutip dari Suara.com jaringan media nasional Ketik.co.id, Sabtu 4 Januari 2024.
Lebih lanjut, implementasi solar B50 pada tahun 2026 mendatang sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Implementasi B50 di 2026 dapat meningkatkan cadangan energi Indonesia, yang selaras dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan energi domestik secara mandiri.
"Kalau kita mendorong untuk urusan lifting kita, di solar naik, maka insya-Allah cadangan (minyak) kita akan semakin baik," tambahnya.
Sementara itu untuk penerapan solar B40 masih harus menunggu masa transisi selama 1,5 bulan sejak 1 Januari 2025. Proses ini dilakukan untuk mempersiapkan teknologi dari solar B35 ke B40. Selain itu masa transisi ini juga dimanfaatkan untuk menghabiskan stok solar B35 di pasaran.
"Kita sudah memutuskan dari Kementerian ESDM tentang peningkatan dari B35 ke B40. Dan hari ini kita umumkan bahwa berlaku per 1 Januari 2025," pungkasnya. (*)