KETIK, MADIUN – Puluhan ribu anak usia di bawah tujuh tahun di Kabupaten Madiun jadi sasaran imunisasi folio. Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat sebanyak 73.577 mendapat jatah imunisasi itu.
Sejak Senin (15/1/2024), Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dilaksanakan. Hal itu juga dilakukan sebagai langkah antisipasi pasca ditemukannya tiga kasus polio di beberapa wilayah di Indonesia.
‘’Tidak boleh lengah, para pemangku kebijakan harus peka terhadap isu Polio ini,’’ kata Ketua DPRD Kabupaten Madiun, H Fery Sudarsono.
Dia meminta dinas Kesehatan beserta jajarannya, wajib mempersiapkan semua perangkat penanganan dan pencegahan polio. Baik kesediaan vaksin, hingga pendataan kondisi anak di masing-masing wilayah kecamatan sampai lingkup RT.
‘’Termasuk memastikan setiap anak telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap,’’ ungkap Fery.
Fery mengatakan pihaknya turut mengawasi pelaksanaan imunisasi tersebut. Untuk memastikan semua progress penyaluran vaksin berjalan sesuai yang diharapkan.
‘’Dinas dan tim teknis di jajarannya harus benar-benar proaktif melaksanakannya. Sebab, banyak warga yang perlu edukasi sebelum mau menerima imunisasi. Peran aktif dinas diperlukan, jangan hanya menunggu saja,’’ tegasnya.
Di sisi lain, Fery juga mengimbau warga untuk ikut berperan aktif memantau perkembangan anak. Termasuk segera memeriksakan anak jika mengalami tanda-tanda polio. Sehingga, deteksi dini terhadap penyebaran virus polio terlaksana dengan baik.
"Seluruh masyarakat harus ikut berpartisipasi untuk kita mencapai pembangunan kesehatan yang kita harapkan di kemudian hari," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Agung Tri Widodo mengungkapkan bahwa kegiatan sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio di Kabupaten Madiun akan dilaksanakan sebanyak dua kali. Yakni 15 Januari sampai 21 Januari dan 19 Februari sampai 25 Februari.
“Vaksin ini dari Kementrian Kesehatan dan bisa diberikan lebih dari sekali kepada anak-anak serta tidak ada reaksi,” pungkasnya.(*)