KETIK, PROBOLINGGO – Puncak resepsi Haul Masyayikh dan Hari Lahir (Harlah) ke 75 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo berlangsung penuh hikmat. Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH Moh. Zuhri Zaini mengungkapkan pelaksanaan haul dan harlah ke-75 sebagai bentuk syukur atas nikmat dan hidayah Allah sehingga Pesantren Nurul Jadid bisa eksis dan berkembang sampai sekarang.
Selain itu, kata Kiai Zuhri, mengenang dan mensyukuri jasa-jasa pendahulu mulai dari pendiri sampai pengasuh -pengasuh yang lain. Karena jasa para almarhumin, Pesantren Nurul Jadid bisa berdiri dan eksis sampai sekarang.
"Pesantren bisa eksis dan berkembang untuk mencetak dan melahirkan kader-kader penerus perjuangan bangsa, umat dan masyarakat," ungkapnya di haul dan harlah Pesantren Nurul Jadid ke 75. Ahad (11/02/24)
Selain itu, Kiai Zuhri menegaskan bahwa peringatan haul diharapkan bisa meneladani jejak-jejak pendiri dan pengasuh berjuang baik melalui pesantren maupun di tengah-tengah masyarakat.
"Haul dan harlah ini bukan hanya sekedar rutinitas atau seremonial semata tapi bisa bermakna untuk kita," imbuhnya.
Melihat perkembangan pesantren, Kiai Zuhri mengungkapkan, telah banyak capaian dari berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat.
"Pesantren Nurul Jadid telah mengirim guru tugas ke beberapa daerah, diantaranya, Sulawesi, Bali dan mancanegara," imbuhnya.
Bahkan, ungkap Kiai Zuhri, pesantren adalah lembaga dakwah. Oleh sebabnya, ia berharap santri harus mengajak kepada kebaikan dan kemaslahatan bersama.
Ia menegaskan bahwa berkembangnya pesantren tidak lepas dari dukungan dan kerjasama semua pihak.
"Kiai Zaini mendirikan pesantren dapat dukungan dari berbagai pihak," pungkasnya.
Dengan demikian, kata Kiai Zuhri, pesantren adalah lembaga pencetak kader, pelanjut perjuangan bangsa dan umat untuk kesejahteraan bangsa dan rakyat Indonesia bahkan untuk kemanusiaan. (*)