KETIK, SURABAYA – Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur berkerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki program studi (Prodi) Kedokteran Hewan untuk memantau kesehatan hewan kurban seperti sapi dan kambing yang dijual.
Hal ini dilakukan maraknya penjualan hewa kurban di Jawa Timur jelang Hari Raya Idul Adha. Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Arya menjelaskan pemeriksaan kesehatan hewan ternak perlu dilakukan.
"Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan tidak hanya saat proses penjualan namun juga saat pemotongan hewan kurban kita terjunkan tim mahasiswa untuk memeriksa kesehatan hewan kurban," ucapnya, Senin (3/6/2024).
Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Aryani, Senin (3/6/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Wanita yang akrab disapa Indy mengatakan pemeriksaan ini untuk mencegah adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kerap menjangkit hewan ternak. "Pemeriksaan kesehatan ini agar tidak ada hewan kurban lainnya terjangkit penyakit PMK," ucapnya.
Indy menjelaskan pemeriksaan kesehatan ini juga dilakukan saat proses penyembelihan hewan kurban. "Kami lakukan agar tidak adanya cacing pita dihati sapi atau kambing," jelasnya.
Pemeriksaan hewan kurban ini melibatkan mahasiswa dari kedokteran hewan di Perguruan tinggi yang ada di Jatim. "Kalau dari kami Dinas Peternakan sendiri kekurangan personil untuk pemeriksaan kesehatan ini," ucap lulusan Universitas Brawijaya Malang ini.
Tim kesehatan hewan ini yang merekomendasikan hewan kurban ini layak untuk disembelih. "Kalau sudah dapat rekom itu maka hewan kurban itu sudah dinyatakan layak dan sehat untuk di kurbankan," bebernya. (*)