KETIK, SURABAYA – Pemerintah Indonesia telah mewajibkan berbagai jenis produk makanan yang beredar di Indonesia harus memiliki sertifikat halal di tahun 2024.
Maka dari itu agar UMKM memiliki daya saing tinggi, Pusat Halal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggelar Festival Halal Airlangga yang diikuti lebih dari 1.000 peserta.
Tema Festival Halal Airlangga 2023 ini Menyinergikan Peluang dan Potensi Menuju Usaha Mikro Kecil Naik Kelas.
Ketua Pusat Halal Unair Abdul Rahem menjelaskan bahwa Unair memiliki 600 pendamping untuk pengurusan sertifikasi halal. Tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga seluruh Indonesia.
"Kami mengadakan pelatihan secara masif termasuk ke provinsi lain, nah mekanismenya saat mereka minta pendampingan itu turun lapangan, menjamin bahan baku halal atau tidak," ujar Abdul pada Rabu (6/12/2023).
Abdul menjabarkan bahwa proses sertifikasi halal cukup mudah. Jika bahan baku milik UMKM tidak mengandung hewan sembelihan, maka itu sudah bisa dipastikan halal.
"Jika mengambil dari RPH yang sudah sertifikasi halal, itu tidak masalah juga. Artinya sudah bersertifikat halal," jelasnya.
Ketua Pusat Halal Unair Abdul Rahem. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Lalu selanjutnya, pihak Unair akan mengupload berkas-berkas sertifikasi halal tersebut dan bersifat gratis.
"Sehingga tugas kami itu mendampingi mulai dari penentuan bahan baku, proses, upload-nya itu lalu diverifikasi di sana, baru keluar sertifikatnya," paparnya.
Ia menjelaskan, kebanyakan produk yang mengajukan sertifikasi halal adalah produk makanan dan minuman.
Dijelaskan juga oleh Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih, acara ini digelar untuk mendorong UMKM agar tertarik untuk melakukan proses sertifikasi halal di Unair Surabaya.
"Para UMKM tertarik kemudian melakukan proses untuk melakukan sertifikasi halal karena kalau tidak, di tahun depan itu sudah tidak menjadi program nasional lagi," paparnya.
Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Mohammad Nasih. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Nasih menjabarkan, hingga saat ini Unair sudah menerbitkan 4.563 sertifikat halal untuk UMKM sekitar. Ia berharap tahun depan akan semakin banyak lagi yang memperoleh sertifikasi halal.
"Kami berikhtiar agar sertifikasi ada dampak, manfaat ada dampak yang diperoleh," jelasnya.
Manfaat bagi UMKM memiliki sertifikasi halal, yaitu penjualan semakin meningkat karena kepercayaan masyarakat untuk membeli produk tersebut.
"Kami juga punya PR besar di mana itu menjadi real untuk membantu mereka bukan hanya memberikan stempel halal tetapi juga menjadikan omset mereka terus meningkat," pungkas Prof Nasih Rektor Unair.(*)
