KETIK, SURABAYA – Sektor pendidikan adalah hal yang penting dalam menyiapkan generasi emas Indonesia 2045. Salah satu barometer untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan menyiapkan guru guru berkompeten.
Sadar akan pentingnya peningkatan kualitas guru lPemprov Jatim akhirnya berhasil mendorong peningkatan capaian Standar Pelayanan Minumum (SPM) Literasi dan Numerasi di tingkat Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus pada tahun 2022.
Dalam Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) 2023 yang diikuti oleh 79.919 peserta, 16.273 diantaranya merupakan guru asal Jawa Timur. Sehingga membuat Jawa Timur menjadi provinsi dengan peserta terbanyak.
Sedang posisi kedua diisi pendaftar tertinggi dari Provinsi Kalimantan Selatan dengan 13.390 guru. Disusul kemudian Provinsi Jabar dengan 8.666 pendaftar. Angka keikutsertaan guru Jatim sendiri mengalami kenaikan 15% dibanding tahun 2021 lalu yang tercatat 14.309 peserta.
Atas capaian ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan jika banyak guri di Jatim yang sadar untuk meng-upgrade kemampuannya seiring perkembangan jaman dan teknologi yang semakin maju.
"Jadi jika guru-guru di Jawa Timur mengupgrade diri dan kualitas kinerjanya, ini akan membantu peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Jatim," urai Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jum'at (21/7).
Mantan Menteri Sosial RI ini menambahkan jika di era moderen saat ini para guru harus bisa mengikuti perkembangan teknologi yang kian pesat. Mulai dari perlembangan AI, robotik dan metaverse.
"Jika guru tidak bisa menguasai teknologi akan ada kemunduran dalam pembelajaran pendidikan kita," tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai merasa senang atas antusiasme yang tinggi dari para guru di Jatim untuk terus belajar, karena ke depannya segala sektor kehidupan akan bergantung pada teknologi.
"Semoga guru-guru kita (di Jawa Timur) berhasil menyelesaikan PembaTIK sampai dengan level 4, dan terpilih menjadi peserta terbaik untuk menjadi Duta Teknologi" ucapnya.(*)