KETIK, PALEMBANG – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui inisiatif “Sampah Jadi Pulsa”. Program ini diluncurkan pertama kali pada tahun 2022 dan menjadi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).
Kini, program ini hadir di Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang. Fokus dari program ini adalah memberikan solusi berkelanjutan terhadap permasalahan sampah plastik sekaligus mendukung digitalisasi di lingkungan kampus.
Head of Circle Sumatra Indosat Ooredoo Hutchison, Agus Sulistio mengatakan, “Sampah Jadi Pulsa” mengajak mahasiswa dan seluruh sivitas akademika untuk berkontribusi dalam pengelolaan sampah plastik dan sampah non-organik lainnya.
Sampah-sampah yang terkumpul nantinya akan dikonversi menjadi pulsa Indosat agar memberikan manfaat langsung bagi peserta sekaligus membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Dia menambahkan, inisiatif ini mendukung agenda pembangunan berkelanjutan Indonesia, khususnya dalam pilar transformasi ekonomi hijau yang mengedepankan inovasi dan keberlanjutan.
“Program ini merupakan wujud kepedulian Indosat terhadap lingkungan sekaligus generasi muda Indonesia. Kami ingin menciptakan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat, khususnya mahasiswa yang merupakan calon pemimpin masa depan,” ujarnya, Senin 25 November 2024.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dan staf Universitas Sriwijaya dapat mengumpulkan sampah plastik seperti botol bekas, serta jenis sampah non-organik lainnya melalui Reverse Vending Machine (RVM) yang ditempatkan di Gedung Fakultas FISIP Universitas Sriwijaya.
Setiap kilogram sampah akan dihitung dan dikonversi menjadi pulsa Indosat sesuai ketentuan yang berlaku. Sampah yang terkumpul kemudian akan diproses oleh mitra daur ulang lokal untuk memastikan pengelolaannya dilakukan secara bertanggung jawab.
Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Unsri, Joni Arliansyah mengapresiasi program ini. Dia mengatakan bahwa inisiatif Indosat sangat sejalan dengan visi Unsri dalam mewujudkan kampus hijau yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Kami mengapresiasi langkah nyata Indosat yang tidak hanya membantu menjaga lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada mahasiswa. Kolaborasi ini menjadi contoh sinergi yang ideal antara dunia pendidikan dan industry,” kata dia.
Diketahui, sejak pertama kali diluncurkan, program “Sampah Jadi Pulsa” telah berhasil mengumpulkan lebih dari 23.000 botol plastik—setara dengan 437 kg sampah plastik—yang dikonversi menjadi pulsa digital senilai Rp 14 juta.
Hingga kini, lebih dari 1.032 pengguna telah berpartisipasi dalam inisiatif ini. Hal ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Indosat dalam mendukung pengelolaan limbah plastik sekaligus mempromosikan gaya hidup yang ramah lingkungan. (*)