KETIK, PACITAN – Puluhan Mahasiswa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pacitan menggelar demonstrasi terbuka di depan Kantor Bawaslu Kabupaten Pacitan, pada Selasa, 26 November 2024.
Dalam orasinya, Ketua GMNI Pacitan, Muhammad Tonis Dzikrullah menyampaikan kepercayaannya kepada Bawaslu.
"Kami sangat percaya kepada Bawaslu Pacitan, kami disini ingin memberikan support dan dukungan kepada Bawaslu Pacitan untuk mengawal demokrasi di Pacitan berjalan dengan bersih dan baik," tegas Tonis.
Tonis menyampaikan dalam orasinya. Pihaknya datang untuk memastikan semua proses dan isu dan yang liar berkembang di masyarakat bisa didengar Bawaslu.
"Jangan sampai, Bawaslu Pacitan kendor dalam melakukan pengawasan, kalau sampai ada yang menciderai demokrasi, kami pastikan GMNI adalah garda terdepan yang akan melawan tindakan itu," sambungnya.
Menurut alasannya, ada indikasi Bawaslu melemah dalam pengawasan dan penindakan. Oleh karenanya pihaknya akan terus kawal dan pantau.
Menanggapi itu, Bawaslu Pacitan menyambut demonstrasi mahasiswa GMNI tersebut dengan terbuka. Pun langsung memberikan tanggapan atas aspirasi yang disampaikan mahasiswa GMNI.
"Kami dan adik adik GMNI mempunyai semangat yang sama, kita akan tegas mengawal demokrasi Pacitan ini, namun tentunya ada regulasi dan undang - undang yang harus kita patuhi. Ada mekanisme-mekanisme yang harus kita patuhi sesuai dengan undang - undang yang berlaku, kami semua terbuka, namun demikian untuk data - data yang masuk data yang dikecualikan, jadi tidak serta merta bisa kita sampaikan ke publik," jawab tegas Ketua Bawaslu Pacitan, Syamsul Arifin.
Tak selang lama, para mahasiswa seusai menyampaikan pernyataan sikap dan orasinya, diajak berdiskusi di ruang pertemuan Bawaslu Pacitan.
Suasana aksi di depan Kantor Bawaslu Pacitan. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Dalam dialog tersebut, Ketua Bawaslu Pacitan menyampaikan, bahwa semua isu - isu yang beredar di media tak luput dari pengawasan Bawaslu.
"Seluruh isu dan berita yang beredar di media, tak lepas dari pengawasan kami. Ada proses penelusuran dan penggalian informasi, dan apabila itu memenuhi syarat formil dan materiil, maka akan dijadikan temuan," jelas Syamsul.
Beberapa kasus Bawaslu tangani, akan dikaji dengan Tim Penegakan Hukum Terpadu (GAKKUMDU) yang terdiri dari unsur Bawaslu Pacitan, Kejaksaan Negeri Pacitan, dan Polres Pacitan. "Mekanisme - mekanisme tersebut harus kita penuhi sesuai dengan regulasi yang berlaku," tegas Syamsul.
Terkait beberapa isu dan berita pelanggaran yang menjadi bola liar di masyarakat, Syamsul menjelaskan bahwa semua masih dalam proses penelusuran.
"Kita tidak serta merta bisa melakukan penindakan, ada mekanisme penelusuran informasi. Jadi informasi - informasi tersebut menjadi informasi awal. Jadi proses itu harus kita hormati, karena itu bagian dari taat kepada undang - undang," tegas Syamsul.
Menanggapi hal tersebut, Tonis mengaku masih menaruh kepercayaan besar terhadap Bawaslu.
"Kami percaya kepada Bawaslu, kami berharap Bawaslu jangan kendor lakukan pengawasan. Tak usah pandang bulu, kalau memang ada pelanggaran, Bawaslu tegas lakukan tindakan," tegas Tonis.
Mengakhiri diskusi, Syamsul berpesan agar GMNI terus mengawal Bawaslu.
"Kami berharap rekan - rekan terus awasi kami, sampaikan segala aspirasi anda semua. Kami terbuka terhadap aspirasi dan kritik dari anda semua, kami sampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi tingginya sudah membersamai, mengontrol dan memback up Bawaslu," tegas Syamsul.