KETIK, JEMBER – Cincin pernikahan selama ini kerap dianggap sebagai simbol ikatan cinta. Namun, ada kalanya berbuah masalah. Seperti yang dialami oleh Khemal, seorang warga Jember.
Ia terpaksa harus merintih kesakitan karena cincin pernikahan yang lama tidak ia kenakan, terjerat di jari manis tangan sebelah kanannya.
Karena itulah, Khemal mendatangi Markas Komando Pemadam Kebakaran (Mako damkar) Jember.
"Dia sudah seharian jarinya terjebak cincin. Rencana awal mau kita potong cincinnya, dan itu berlangsung cukup dramatis. Karena kita harus hati-hati agar tidak melukai jarinya," papar Suharto, komandan Regu A Damkar Jember, saat dikonfirmasi Ketik.co.id pada Senin (10/07/2023).
Cincin perkawinan tersebut sudah dibeli korban sejak tahun 2021 lalu. Cincin digunakan untuk akad nikah yang digelar pada Desember 2022 lalu.
Namun sejak itu, cincin belum pernah digunakan lagi oleh korban."Lalu kemarin dipakai, tapi ternyata seharian tidak bisa lepas. Sehingga meminta bantuan kepada kami," ujar Suharto.
Operasi penyelamatan untuk melepas cincin dari jari korban berlangsung selama sekitar 15 menit. Rencana semula untuk memotong cincin, dibatalkan.
"Karena ternyata jarinya belum bengkak. Sehingga kita tarik perlahan menggunakan benang khusus yang dimasukkan ke dalam sela-sela jari korban," papar Suharto. Cara ini berhasil setelah sela-sela jari dilumuri dengan pelumas.
Sejak beberapa tahun terakhir, Damkar di seluruh Indonesia memang tidak hanya berfungsi memadamkan kebakaran. Mereka juga dibekali skill atau kemampuan yang lebih luas untuk melakukan operasi penyelamatan dalam berbagai tantangan.
"Kalau untuk melepaskan cincin dari jari, itu masuk dalam skill Damkar 1. Termasuk juga operasi penyelamatan ular, tawon dan anjing," papar Suharto.
Sertifikat Damkar 1 bisa diperoleh melalui pelatihan dan uji sertifikasi di markas Pusat Pelatihan dan Pendidikan Pemadam Kebakaran yang ada di Ciracas, Jakarta Timur.
"Kalau untuk Damkar 1, ada 35 orang personel Damkar Jember yang memilikinya. Tersebar di empat mako di Jember," papar Suharto.
Total, ada 4 jenjang sertifikat Damkar di Indonesia."Kalau yang Damkar 4, itu instruktur. Di Jember belum ada, karena mahal biaya sertifikasinya. Sekitar Rp 35 juta. Meskipun SDM kita sebenarnya sudah cukup mampu untuk itu," pungkas Suharto. (*)