KETIK, NGAWI – Stabilitas harga pangan di Ngawi dipastikan terjaga seiring digalakkannya Gerakan Pangan Murah di Bumi Orek-orek menyambut HUT Ngawi ke 665 tahun.
Terkendalinya harga pangan di Nagwi secara otomatis berimbas positif pada terjaganya tingkat inflasi hingga mampu menumbuhkan perekonomian di masyarakat.
Hal itu seolah bukan mimpi di siang bolong, sebab Gerakan Pangan Murah ini seolah melengkapi kios Toko Tani Indonesia Milenial yang sudah di launching sebelumnya
Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko mengatakan Gerakan Pangan Murah diadakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang dilaunching serentak se-Indonesia. Tujuannya menjaga stabilitas pangan dan harga pangan.
‘’Gerakan Pangan Murah ini diharapkan masyarakat mampu membeli kebutuhan dengan harga yang murah dan dengan kualitas baik,’’ terang Mas Antok-sapaan Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko.
Mas Antok mengatakan bahan pokok yang tersedia di Gerakan Pangan Murah meliputi beras, telur, minyak goreng. Selain itu ada bumbu dapur mulai cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, bawang merah, bawang putih, tepung terigu, daging ayam, aneka sayuran, aneka buah buahan, produk olahan dan makanan olahan yang merupakan produk lokal.
‘’Komoditas yang tersedia di Gerakan Pangan Murah ini dijual dibawah harga pasar,’’ paparnya
Harga yang murah itu dengan kualitas barang yang baik lanjut Mas Atok diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas harga pangan di tingkat konsumen. Sehingga, tingkat inflasi dapat terjaga.
"Gerakan pangan murah ini merupakan aksi nyata peran pemda dalam menjaga inflasi pangan termasuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pelaku usaha pangan mulai dari petani dan peternak," terang Politisi PDIP ini.
Mas Antok menyebut inflasi di bulan Mei lalu year on year (YoY) stabil. Hal itu kata bapak tiga anak ini disumbang dari stabilitas harga pangan di tingkat konsumen.
‘’Kami memfasilitasi antara peternak, petani dengan pembeli langsung sehingga harganya lebih murah dengan kualitas barang yang bagus,’’ paparnya.
Mas Antok mengatakan Gerakan Pangan Murah dapat memperpendek rantai distribusi sehingga rakyat mendapatkan harga terbaik. Sehingga pemerintah bisa mengendalikan stok pangan.
‘’Terjaganya tingkat inflasi ini berkat dukungan, kolaborasi dari semua pihak untuk mewujudkan Ngawi Bangkit dan Mandiri sebagaimana motto hari Jadi Ngawi ke 665,’’ terangnya.
Mas Antok mengatakan kolaborasi apik antara Pemkab Ngawi dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, dan peternak telur, petani milenial, Ngawi Mandiri, Toko Tani Indonesia berperan penting dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Eski begitu Mas Antok mengaku tantangan ke depan semakin berat karena ada perubahan iklim el-nino yang diprediksi akan berdampak pada penurunan produksi pangan dan adanya dampak konflik geopolitik global yang menyebabkan harga pangan dunia terfluktuasi.
"Kami yakin dengan kolaborasi yang apik selama ini dapat mengurai masalah pangan, dan menghadirkan harga pangan yang murah dan berkualitas,’’ tegasnya
Mas Antok mengatakan sejumlah strategi Pemkab Ngawi disiapkan untuk memastikan masyarakat Ngawi mendapatkan pangan berkualitas dengan harga terjangkau, sekaligus terbaik.
“Selain gelar pangan murah juga ada kios petani mandiri yang sudah ada di 4 pasar dimana hasil pangan ini dari petani Ngawi yang langsung dijual kepada konsumen,” lanjutnya.
Sehingga lanjut Wakil Bupati Ngawi ini harga jual ke konsumen semakin terjangkau karena mampu memotong rantai distribusi dari petani ke konsumen, dengan harga yang layak.
”Program ini komitmen kita untuk memfasilitasi petani mendapat harga yang layak dan masyarakat mendapat harga terjangkau”, tutupnya.(*)