KETIK, MAGETAN – Keluarga Besar SDN 1 Balerejo, Kawedanan, Magetan berduka Sabtu, (18/11). Sebab, dua siswi kelas V dan Wali kelasnya tenggelam di Sungai Balekambang, Desa Balerejo, Kawedanan, Magetan saat mencari pasir.
Ketiganya yakni Yuniari Putri Dewi Pratama (10) dan Latifa Tevina dua siswi kelas V, dan Guno (58) wali kelas di SDN 1 Balerejo, Magetan tewas tenggelam saat mencari pasir sungai Balekambang di dekat DAM Tunggu, Desa Balerejo sabtu pagi.
Peristiwa ini terjadi berawal saat Guno mengajak delapan siswanya untuk kerja bakti menata lingkungan sekolahnya. Saat menata taman, Guno menilai perlu menambah media tanam agar tanaman bisa tumbuh maksimal. Mereka lantas menuju sungai Balekambang untuk mencari pasir bersama-sama.
Sesampainya di sungai Guno dan siswa lainnya mencari pasir, saat mereka sedang fokus mencari media tanam itu, petaka menghampiri Latifa Tevina (10) dan Yuniari Putri Dewi Pratama (10) yang berenang di dekat DAM Tunggu Desa Balerejo. Guno yang sedari tadi mencari pasir lantas panik mendengar teriakan siswanya yang mengabarkan jika dua siswi itu tenggelam.
‘’Sdr. G (guru wali kelas 5) bersama siswa kelas V melakukan kerja bhakti mencari pasir untuk media tanam di sungai Dam Tunggu Balerejo. Tanpa sepengetahuan Sdr. G, YDP (Dewi) dan LE (Latifa) berenang di Dam dekat tempat mencari pasir. Beberapa saat kemudian ada siswa berteriak jika dua temannya tenggelam,’’ terang Kalaksa BPBD Magetan Ari Budi Santoso dalam rilis resminya
Guno yang kaget langsung mendekat ke sumber suara sambil berlari dengan tujuan menolong ke dua siswinya yang tenggelam. Warga desa Garon itu langsung ikut terjun ke sungai untuk menolong Dewi dan Latifa.
‘’Namun sdr. G tidak bisa berenang dan akhirnya ikut tenggelam besama kedua siswinya,’’ ungkapnya.
Situasi tersebut membuat para siswa yang lain panik dan berteriak meminta pertolongan. Warga yang datang langsung ikut menolong ketiganya. Termasuk dua personel TNI Lettu Purwanto dibantu Prada Diki Era yang langsung berenang untuk membantu proses evakuasi dengan cara menyelam.
Upaya evakuasi tak sia-sia, sekitar pukul 09.20 Dewi dan Guno Gurunya ditemukan di dasar sungai dengan kedalaman 9 meter. Mereka ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Sedangkan jenazah Latifa ditemukan sau jam kemudian dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi penemuan pertama.
‘’Proses evakuasi dilakukan oleh Lettu Purwanto dibantu Prada Diki Era bersama masyarakat dengan cara menyelam. Jenazah siswi a.n. YDP (Dewi) dan sdr. G(Guno) ditemukan lebih dulu, untuk siswidibawa ke Puskesmas Tladan sedangkan sdr. G dilarikan ke RSUD Soedono Madiun (posisi MD) untuk dilakukan visum. Sedangkan siswi a.n. LE (Latifa) ditemukan pukul 10.00 dan dibawa ke Puskesmas Tladan untuk dilakukan visum,’’ paparnya
Hasil pemeriksaan luar, lanjut BPBD Magetan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan dan ketiga dinyatakan meninggal murni karena tenggelam. Jenazah ketiganya lantas diantar kerumah duka. ‘’Pada pukul 11.34 WIB jenasah diserahkan ke pihak keluarga untuk dilaksanakan proses pemakaman,’’ paparnya.
BPBD Magetan dalam hal ini terus menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas. Apabila terdapat kejadian serupa ataupun bencana lainnya dapat menghubungi nomor pelayanan BPBD Magetan.
Sementara Kawedanan AKP Suparminto dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya insiden ini terjadi saat 8 siswa siswi dan satu guru mengambil pasir di sungai.
"Pada saat mengambil pasir itu dua dari 8 siswa siswinya diduga terpeleset dan tercebut ke sugai, sehingga guru berusaha menolong, namun karena tidak bisa berenang akhirnya ikut tenggelam," jelasnya.
Untuk mengetahui pasti penyebab ketiganya meninggal dunia tenggelam, pihaknya kini masih melakukan penyelidikan mendalam. (*)