KETIK, SURABAYA – Lomba Kampung Surabaya Hebat (KSH) Tahun 2023 mengusung tema Tuntas Kelola Sampah dengan Penerapan Ekonomi Sirkular. Mekanisme lomba ini dilakukan secara bertahap.
Dari sekitar 1.360 RW atau peserta, nanti akan dilakukan seleksi menjadi 750. Kemudian diseleksi kembali menjadi 500 peserta, hingga 75 RW dan tiga besar.
Salah satu peserta Kampung Surabaya Hebat yaitu RW 11 Kelurahan Karah Kecamatan Jambangan mengelola lingkungan. Setiap Warga RW 11 bisa mengelola sampah dan dapat keuntungan dari segi ekonomi.
Dijelaskan oleh Ketua RW 11 Augusta Syuko bahwa pengelolaan sampah sudah dari dulu dilakukan oleh masyarakat, misalnya memisahkan sampah organik dan plastik.
"Sampah organik dibuat menjadi pupuk eco enzym, memang prosesnya lama, namun tidak menumpuk karena prosesnya berjalan terus. Nah ini hasilnya bisa jadi dua Eco Enzym dan pupuk kompos," ujarnya kepada media online nasional Ketik.co.id, Senin (27/11/2023).
Area pemilahan sampah yang dimiliki RW 11 Kelurahan Karah Kecamatan Jambangan. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
RW 11 memiliki beberapa fasilitas pengelolaan sampah, misalnya pengelolaan air limbah rumah tangga menjadi air yang dapat digunakan untuk kolam ikan, dengan menggunakan alat dan bahan yang mudah ditemukan di masyarakat.
Metode yang digunakan adalah IPAL. Dengan menggunakan galon bekas, setiap rumah tangga yang mempunyai fasilitas MCK pribadi menghubungkan saluran pembuangan ke dalam sistem perpipaan air limbah untuk dialirkan menuju instalasi pengolahan limbah komunal.
Air tersebut berhasil dimanfaatkan untuk kolam ikan dan untuk memperindah taman yang ada di salah satu RW 11.
Lurah Karah, Krisna Dwi Haryadi menjelaskan bahwa RW 11 pada tahun 2019 sudah masuk 75 besar Kampung Surabaya Hebat.
"Sebenarnya semua RW kami ikutkan, dan yang masuk ke penjurian dan masuk ke 75 besar hanya RW 11, harapannya warga tetap fokus memilah sampah dan mengolah sampah," ungkapnya.
Menurutnya, RW 11 memiliki banyak fasilitas yaitu pengolaan sampah organik, pemilahan sampah misalnya plastik, kaca dan menampung minyak jelantah.
Tak hanya itu, ada pengolaan sampah organik yang berhasil dibuat untuk Eco Enzym yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
"Limbah jelantah bisa diolah, inseritator mini digunakan untuk membakar sampah tanpa api, tanpa asap, kemudian ada bank sampah tadi, ke depannya kami harap bisa mengolah biji plastik," tuturnya.
Sumber Daya Manusia (SDM) juga tidak luput masuk dalam indikator penilaian Kampung Surabaya Hebat. Bagaimana setiap kampung itu mampu menciptakan keguyuban antar warga. Demikian pula dalam menjalankan program-program Pemkot Surabaya.
Warga RW 11 saat ada di Bank Sampah Amanah untuk mengikuti Lomba KSH. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Dijelaskan juga oleh Camat Jambangan Ahmad Yardo Wafiqo bahwa RW 11 memiliki antusias yang tinggi untuk menyambut dewan juri dari Kampung Surabaya Hebat dan menggambarkan keguyuban warga RW 11.
Penyambutan dilakukan dengan yel-yel dan angklung yang dilakukan oleh ibu-ibu setempat yang sekaligus menyanyikan lagu Semanggi Suroboyo.
"Mulai penyambutan tadi sangat variatif sekali, yang tua hingga yang muda ikut melakukan penampilan penyambutan, untuk lingkungan perumahan ini luar biasa warganya guyub," ujar Ahmad.
Ahmad berharap bahwa RW 11 tidak hanya guyub tetapi juga mengimplikasikan pemberdayaan lingkungannya.
"Ada pengelolaan sampah, ada pengelolaan minyak jelantah, budidaya hidroponik bunga telang, jadi harapannya ini bisa jadi nilai jual tidak hanya segi ekonomi juga sosial," pungkas Camat Jambangan. (*)