KETIK, BANGKALAN – Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan nasional untuk membantu pemerintah mensejahterakan petani, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) bekerja sama dengan perusahan pupuk Sari Tani menggelar Demplot atau Demontration Plot, Selasa (23/07/2024).
Demplot atau demonstration plot merupakan suatu metode penyuluhan pertanian kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan membuktikan pengaruh sesuatu terhadap tanaman.
Demplot bisa berupa inovasi teknologi budidaya, varietas unggul baru, pemupukan dan lain-lain yang disesuaikan dengan demografi wilayah tersebut.
Perusahan Sari Tani Gresik yang memproduksi pupuk matahari terbit, merupakan pupuk non subsidi yang bisa menjadi solusi bagi para petani di Kabupaten Bangkalan di saat pupuk bersubsidi berkurang.
Kehadiran pupuk matahari terbit tidak hanya menjadi solusi saat pupuk bersubsidi langka, melainkan juga menawarkan kualitas hasil tanam yang baik.
Erwin Haryanto General Manager Sari Tani mengatakan, keunggulan menggunakan pupuk matahari terbit tidak membuat daun kuning, yakni tetap hijau, batang lebih kuat, tidak gampang roboh. Serta hasil tani yang lebih padat dan berisi.
"Kami memang memproduksi pupuk matahari terbit ini untuk membantu petani. Subsidi kan langka, jadi kita produksi pupuk matahari terbit sebagai solusi untuk petani agar tidak kesulitan lagi dalam mendapatkan pupuk dan mendapatkan hasil tani yang lebih baik," jelasnya.
Menurut Erwin, kandungan dalam pupuk matahari terbit 15-15. Artinya lebih bagus dibandingkan pupuk subsidi yang hanya, 10, 8, dan 12.
"Pupuk matahari terbit ini untuk memperbagus hasil tani. Jadi kalau pakai pupuk matahari terbit Insyaallah daunnya itu tidak bakalan kuning, hijau terus. Apalagi buat padi, kami jamin hasilnya pasti bagus," tegasnya.
Untuk harga, masih bersaing dengan harga yang ada di pasaran, bahkan dengan harga pupuk subsidi sekalipun. Sehingga petani tidak perlu risau terkait dengan maslah harga.
"Karena misi kami ingin membantu petani agar lebih maju dan lebih berkembang. Sehingga mendapatkan hasil tani yang lebih memuaskan," tambahnya.
Ketua Poktan Harapan Makmur 1 Desa Poter Agus Supriyadi yang sudah melakukan uji coba demplot menggunakan pupuk matahari terbit ini sangat puas dengan hasil pertaniannya yang lebih bagus.
"Iya warnanya juga lebih cerah dan bobotnya lebih bertambah. Jadi hasil produksinya itu lebih. Kalau sebelumnya saya panen satu hektarnya itu dapat lima ton, setalah pakai pupuk matahari terbit bisa dapat 6,6 ton," ungkapnya.
Sementara Ketua Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Tanah Merah Abdul Ghofur berharap demplot atau uji coba penggunaan pupuk matahari ini bisa dilakukan di setiap desa yang ada di Kecamatan Tanah Merah. Sehingga petani bisa lebih terbantu, terutama ketika pupuk bersubsidi sudah mulai langka.
"Jika nanti petani sudah mengetahui hasilnya, saya yakin petani pasti akan mencari pupuk ini, apalagi harganya terjangkau tidak jauh dari pupuk subsidi," ungkap pria yang juga menjabat Kades Desa Kendaban itu.(*)