KETIK, SURABAYA – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono melantik Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya di Aula Asrama Haji Surabaya, Jumat (3/5/2024). Dalam PPIH ini, beberapa kepala dinas terkait dilantik menjadi PPIH untuk memberikan pelayanan pada Jemaah Haji.
"Sebetulnya ini pekerjaan rutin, namun kloter sudah ditentukan jadi akan ada kerja keras yang lebih untuk memberikan layanan ini," ucap Adhy.
Adhy menjelaskan tahun 2024 ini kuota haji Indonesia ditambah menjadi 39 ribu. Dengan ada penambahan cukup besar yang membuat tugas rutin setiap tahun ini akan lebih berat. "Maka dari pada itu ada evaluasinya untuk menghadapi persoalan berat yang bisa dilalui," ucapnya.
Upaya Kementrian Agama (Kemenag) Jawa Timur untuk memastikan kesehatan Jemaah haji dengan cara screening terlebih dahulu. "Jadi petugas haji sudah mengetahui jemaah haji ini sakit apa untuk mengantisipasi," terang Adhy.
Adhy meminta pintu penghubung Asrama Haji dan RS Haji dibuka. "Ini untuk proses evakuasi agar cepat jika ada jemaah haji yang sakit," ucapnya.
"Selain itu, jika jemaah haji yang sakit ini bisa sembuh dan pastikan berapa hari sembuh untuk bisa diberangkatkan ke tanah suci," imbuh pria yang menjabat sebagai Sekdaprov Jatim.
Adhy juga menerangkan ibadah haji 2024 tahun ini Indonesia menerapakan fast track. "Pemeriksaan paspor haji ini langsung dilakukan di Indonesia jadi nanti sampai di Madina maupun di Jeddah tidak ada lagi pemeriksaan paspor," jelasnya.
Layanan Fast track atau Macca Road bagi jemaah haji Indonesia dilakukan di tiga bandara antara lain Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng dan Bandara Adi Soemarmo, Solo.
"Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng ini sudah lebih dahulu jadi ini memang baru dilakukan di Bandara Juanda," ucapnya.
Sementara itu, Plt Kakanwil Depag Jatim, Mufi Imron Rosyadi menjelaskan ibadah haji tahun ini petugas kesehatan bersama Kemenag Jatim melakukan pemeriksaan awal. "Jika benar-benar sehat langsung kami sarankan untuk melakukan pelunasan," ucapnya.
Mufi Imron menjelaskan jemaah haji tahun ini banyak yang masih berusia muda dan sehat. "Dari beberapa lokasi manasik haji yang dilakukan hanya beberapa saja yang sudah kondisi tua," jelasnya. (*)