KETIK, MAGETAN – Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Desa Ngujung, Maospati ,Magetan tak sepenuhnya digelar secara e-Voting pada Selasa (12/9).
Sebab, panitia pemilihan Kepala Desa Ngujung, Maospati menambah absensi kehadiran secara manual. Tak hanya itu alat pemindai kode batang juga ngadat hingga tak mampu membaca barcode yang dicetak di kertas.
Kondisi itu membuat pemungutan suara terjadi keterlambatan. Hingga membuat tenaga teknis lapangan (TTL) sempat mengganti alat pemindai tersebut.
Pilkades dengan sistem e-voting selama ini digembar-gemborkan Pemkab Magetan karena efektif dan efisien dari sisi waktu, nyatanya tak sepenuhnya berlaku di lapangan.
Tak mampunya alat pemindai kode batang dalam membaca barcode hingga berujung penggantian disebut-sebut memicu terjadinya keterlambatan.
Informasi yang dihimpun ketik.co.id dilapangan kendala alat pemindai kode batang ini terjadi di ruang pemilihan Dapil 2, Desa Ngujung Maospati, yang menyebabkan antrean semakin panjang. Gagalnya alat pemindai membaca barcode, diinformasikan karena dipicu printout kode barcode yang tak tercetak sempurna atau terpotong.
Menyikapi hal itu petugas lapangan lantas menganti peralatan tersebut setelah sebelumnya melakukan koordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Magetan.
Muhriyanto Kabid Pemberdayaan Pemerintahan Desa, DPMD Magetan mengakui terjadi keterlambatan dalam proses pemungutan suara di Pilkades Ngujung, Maospati. Namun keterlambatan tersebut bukan sepenuhnya dipicu karena alat pemindai yang tak mampu membaca barcode.
‘’Terkait keterlambatan di Desa Ngujung, panitia disamping menggunakan alat e-Voting untuk kehadiran pemilih menambah absensi manual, hal ini yang paling menyebabkan keterlambatan,’’ ungkap Muhriyanto
Menurut Muhriyanto tak mampunya alat pemindai dalam membaca barcode dapat disebabkan beberapa hal. Mulai dari kertas yang tidak rata hingga alat yang sudah panas.
‘’Sehinga alat perlu diistirahatkan sebentar,’’ terangnya
Menurutnya seluruh alat yang didistribusikan ke 30 Desa pelaksana pilkades serentak, termasuk Ngujung sudah dilakukan pengecekan oleh tim teknis lapangan . hingga kecil kemungkinan alat itu error atau mengalami kerusakan sebelum didistribusikan.
‘’ Sudah dicek oleh tim teknis lapangan yang bertugas di masing-masing desa,’’ terangnya
Disinggung terkait kemungkinan barcode diprintout ulang, Muhriyanto mengatakan jika kemungkinan itu dapat dilakukan tim teknis lapangan. Namun, jika memang benar-benar tak dapat dibaca maka diberlakukan aturan selanjutnya.
‘’Atas kesepakatan dari panitia dibuatkan berita acara,’’ tegasnya
Meski mengakui terjadi keterlambatan di Desa Ngujung, namun Muhriyanto menegaskan jika pelaksanaan Pilkades serentak di Magetan berjalan lancar.
‘’Secara umum pilkades e-voting di Magetan berjalan dengan lancar,’’ pungkasnya.
Sementara upaya konfirmasi terkait peristiwa keterlambatan dalam Pilkades serentak di Desa Ngujung ini sudah dilakukan dengan mendatangi kantor Desa Ngujung. Namun tiga petugas pria mengarahkan jurnalis media ini langsung konfirmasi ke Nuryanto selaku ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Ngujung di rumahnya.
Namun saat didatangi dikediaman pribadinya, Nuryanto yang juga wakil Kepala SMKN Kartoharjo Magetan ini tak berada di rumah.
‘’Bapak baru keluar bawa helm, mungkin agak lama,’’ terang wanita muda yang ditemui jurnalis media ini di rumah berwarna hijau itu. (*)