KETIK, KEDIRI – Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan hukuman kepada manajemen Persik Kediri sebesar Rp 120 juta. Sanksi ini sebagai buntut dari pertandingan Persik Kediri melawan PSM Makassar pada Senin (18/12/2023) lalu yang diwarnai dengan kontroversi.
Hukuman tersebut termuat dalam hasil sidang Komisi Disiplin PSSI tanggal 3 dan 4 Januari 2024, yang dirilis Senin (8/1/2024) malam.
Dalam putusan itu Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan denda sebesar Rp 20 juta karena terjadi pelemparan kemasan air mineral yang dilakukan oleh penonton di tribun selatan dan denda Rp 50 juta karena beberapa penonton memasuki area lapangan kepada klub yang bermarkas di Stadion Brawijaya Kota Kediri itu.
Selain kepada klub, sanksi juga diberikan kepada official tim yakni Mochamad Syahid Nur Ichsan. Karena dinilai melakukan protes berlebihan dan mendorong perangkat pertandingan, manajer Persik Kediri tersebut mendapat sanksi skors larangan berpartisipasi dalam 4 pertandingan serta denda Rp 50 juta. Sanksi tersebut menjadikan total denda yang diterima tim berjuluk Macan Putih ini sebesar Rp 120 juta.
Atas hukuman tersebut Manajemen Persik Kediri mengaku telah menerima dan Surat Keputusan (SK) tersebut dan mengambil sejumlah langkah. Manajemen juga mengaku setelah pertandingan antara Persik melawan PSM pada 18 Desember 2023 lalu bersama panitia pelaksana (Panpel) pertandingan telah menggelar evaluasi bersama.
"Namun demikian, manajemen Persik juga berharap adanya pemahaman dan peningkatan kinerja positif dari perangkat pertandingan sehingga kedua team yang bertanding dan panitia pelaksana dapat menjalani pertandingan dengan seharusnya," kata Direktur Persik Kediri Souraiya Farina dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/1/2024).
Atas kejadian ini, Souraiya berjanji ke depan, manajemen Persik Kediri akan meningkatkan kerjasama dengan pihak terkait guna memastikan hukuman komdis ini tidak terulang lagi.
"Ini PR besar dan perlu kerja bersama, kami juga menghimbau kepada seluruh penonton dan suporter Persik Kediri untuk terus mengedepankan sportivitas serta menjaga kondusivitas selama pertandingan berlangsung di Stadion Brawijaya Kediri," ungkapnya.
Seperti diketahui laga Persik Kediri vs PSM Makassar yang berakhir imbang 1-1 sempat terhenti hampir 2 jam. Kontroversi terjadi di 5 menit terakhir laga, saat Yuran Fernandez membobol gawang Persik. Awalnya wasit tidak menyatakan terjadi gol dan laga tetap berjalan. Namun selang sesaat kemudian wasit menyatakan bola sudah melewati garis gawang. Gol untuk PSM Makassar, tim tamu unggul 0-1.
Usai gol tersebut, suasana pertandingan sempat memanas. Yuran yang merayakan gol sempat mendapat lemparan dari penonton di tribun sebelah selatan. Tidak hanya itu, salah satu penonton sempat melompati pagar pembatas dan masuk lapangan, yang untungnya langsung diamankan steward. Dari sisi sebelah selatan, sejumlah penonton juga sempat berusaha masuk lapangan namun berhasil digagalkan.
Di lapangan ketegangan juga terjadi. Baik yang melibatkan kubu Persik dengan ofisial pertandingan, ataupun dengan PSM Makassar. Ketegangan tak berlangsung lama, sebelum akhirnya para pemain PSM masuk ruang ganti. Begitu juga dengan para wasit, laga pun sementara terhenti.
Laga akhirnya berlanjut setelah sempat terhenti selama hampir 2 jam, dan berakhir dramatis usai Kelly Sroyer mencetak gol untuk membawa Persik Kediri menyamakan kedudukan. (*)