KETIK, MAGETAN – Geliat pembangunan infrastruktur di Magetan mampu menjadi pemantik kegiatan ekonomi baru di masyarakat.
Masifnya pembangunan jalan dan jembatan di ruas Plaosan-Turus terbukti melahirkan banyak sektor pariwisata dan UMKM di sepanjang jalur tersebut.
Selain menjadi faktor pengungkit tumbuhnya kegiatan ekonomi baru, lebarnya jalan tersebut juga menguatkan konektivitas antara Magetan dan Wonogiri, Jawa Tengah.
‘’Setelah akses itu lebar (Plaosan hingga Turus) usaha kemasyarakatan semakin berkembang. Dulu belum ada Taman Bedengan, Genilangit yang instagramable, setelah jalannya bagus, wisata tumbuh, UMKM semakin menggeliat,’’ kata Muhtar Wahid kepala DPUPR Magetan, kepada ketik.co.id
Muhtar mengatakan prospek perkembangan wilayah di sepanjang jalur Sarangan, Plaosan hingga ke Turus ke depan semakin cerah.
‘’ Di Turus dulu dari yang belum ada apa-apa, sekarang setelah ada jalan bagus pertumbuhannya semakin pesat, dan semakin cerah,’’ tambahnya
Akses dari Kecamatan Poncol ke Telaga Sarangan di Plaosan yang sempit dan medan berkelok, lanjut Muhtar dinilai dapat menghambat optimalisasi sektor pariwisata dalam menggaet wisatawan di wilayah Wonogiri dan sekitarnya.
‘’Sarangan-Poncol jalannya naik turun dan sempit, teman-teman melihat kalau akses ini semakin lebar, memudahkan mobilitas orang-orang dari Wonogiri untuk ke Plaosan maupun ke Sarangan,’’ ungkapnya
Jembatan Babar di Bulugunung, lanjut Muhtar menjadi fokus DPUPR Magetan untuk dilakukan pembangunan. Fokusnya dilakukan pelebaran meski harus mengepras bukit lantaran medannya yang menikung dan menyempit di jembatan itu.
‘’Kami mulai dari Jembatan Babar dulu karena sempit dan bahaya, dekat tikungan dan tanjakan. Jembatan dan jalannya kami lebarkan,’’ tegasnya.
Kata dia, pembangunan jembatan dan pelebaran jalan di ruas tersebut tak lepas dari dukungan masyarakat. Sebab, masyarakat yang tanah dan bangunanya terkena proyek pelebaran dengan kesadaran membongkar bangunannya.
‘’Alhamdulillah masyarakat sangat mendukung, bangunannya di bongkar sendiri dan tidak meminta ganti rugi.Karena masyarakat semakin sadar lebarnya jalan membawa banyak dampak positif,’’ terangnya.
Dampak positif pelebaran jalan itu lanjut dia, meningkatkan harga tanah di sekitar pembangunan. Sebab dengan akses yang semakin mudah, membuat harga tanah yang sebelumnya masih relatif murah, kini harganya mengikuti perkembangan kemajuan wilayahnya.
“Dan itu disadari betul oleh masyarakat yang ada di sana,’’ paparnya.
Selama empat tahun ini wajah Kecamatan Poncol semakin maju, pun akses menuju ke perbatasan Jawa Tengah di Wonogiri juga semakin mulus dan lebar.
‘’Selama empat tahun bertahap, mulai Turus Ibu Kota Kecamatan Poncol, hingga ke perbatasan Wonogiri, sudah hotmix semua dan beberapa sudah pelebaran,’’ ungkapnya.
Tak hanya di Plaosan-Turus, jalur di kawasan Waduk Gonggang yang sulit karena menikung dan menanjak sekaligus sempit juga sudah rampung dilakukan pelebaran.
‘’Kami (Pemkab Magetan) berpkirnya ke depan, tak harus melihat daerahnya maju, tapi bagaimana memajukan daerah yang alamnya sudah bagus tapi akses menjadi kendala, nah itu yang kami lakukan. Alhamdulillah pariwisata di sana semakin tumbuh pesat dan maju,’’ tegasnya.
Kata dia, pelebaran jalan dan perbaikan jalan didesain agar lebih ramah bagi pengguna jalan khususnya bagi wisatawan nusantara dari luar daerah. Mengingat kawasan Gonggang juga memiliki kawasan wisata yang menarik.
‘’Kemudahan akses ini akan memberi dampak multiplier effect yang luar biasa. Contohnya kalau wisatanya menggeliat, UMKM pasti laku, dan membuka lapangan kerja yang baru, grand desainnya seperti itu,’’ terangnya.
Meski demikian, lanjut Muhtar kemajuan di Magetan agar tak meninggalkan kelestarian alam. Sebaliknya kemajuan di Magetan harus selaras dengan kelestarian lingkungan.
’’Pak Bupati sealu berpesan agar kemajuan selalu dibarengi dengan aspek menjaga kelestarian alamnya, bukan sebaliknya,’’ pungkasnya. (*)