KETIK, SURABAYA – Masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah masih meyakini bahwa weton memberi dampak pada kehidupan sehari-hari. Weton dianggap memiliki pengaruh kuat lantaran ada kaitannya dengan hitungan hari dan pasaran (kalender Jawa).
Begitu juga dengan sifat seseorang diyakini sebagian masyarakat dipengaruhi weton. Menariknya, masayarakat sebagian Jawa Timur dan Jawa Tengah memiliki hitungan yang sudah baku.
Misalnya hari atau dino memiliki angka yang bisa dipadukan dengan weton dan juga memiliki angka tertentu.
Contoh hitungan hari adalah Minggu (5), Senin (4), Selasa (3), Rabu (7), Kamis (8), Jumat (6), dan Sabtu (9). Sedangkan untuk hitungan pasaran adalah Kliwon (8), Legi (5), Pahing (9), Pon (7), dan Wage (4).
Masyarakat Jawa memiliki pandangan terhadap weton. Misalnya orang yang lahir Legi dianggap memiliki kemewahan lantaran melekat sifat bangsawan dan Pahing dianggap tega terhadap rekan bisnis.
Adapun pasaran Pon sosok bijaksana yang suka memberi nasihat, untuk sosok yang lahir pada Wage dianggap susah dipercaya, dan terakhir Kliwon digambarkan sosok tegas dan mandiri.
Hasil penghitungan weton dengan hari disebut neptu. Contoh seseorang yang lahir pada Selasa Wage neptunya tujuh. Angka ini menggambarkan seseorang suka keluyuran, entah untuk liburan, healing, atau memang ada business trip.
Apabila angkanya delapan karakternya pendendam, neptu sembilan digambarkan tidak memiliki pendirian hidup, neptu sepuluh keras kepala, neptu sebelas tidak memiliki leadership, dan neptu 12 suka menebar kedamaian.
Apabila angka neptu jatuhnya semakin besar, maka sifat yang melekat pada seseorang mengarah pada kekuasaan. Namun hitungan ini kembali pada pribadi masing-masing, apakah percaya atau tidak. (*)