KETIK, KEDIRI – Kota Kediri berhasil mempertahankan kedudukannya menjadi 10 besar Kota Paling Toleran di Indonesia secara berturut-turut dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Predikat ini diberikan oleh SETARA Institute berdasarkan penilaian Indeks Kota Toleran (IKT) 2023.
Sebelumnya, Kota Kediri menduduki peringkat 5 dan kini ada di peringkat 7 se-Indonesia. Walaupun turun, namun perolehan nilainya naik dari 5,850 menjadi 6,073.
Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengatakan predikat ini menunjukkan bahwa Kota Kediri terus berkomitmen dalam menjaga dan menjunjung tinggi toleransi.
"Terima kasih kepada Setara Institute. Penghargaan ini bisa didapat bukan karena kerja saya sendiri atau karena sebagai penjabat Wali Kota. Tugas kami mempertahankan dan memperbaiki. Ini kerja tim dari seluruh stakeholder di Kota Kediri," kata Zanariah usai menerima penghargaan dalam acara Peluncuran Indeks Kota Toleran 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta Selasa (30/1/2014).
Zanariah mengaku kedepan, pihaknya juga akan melihat apa saja yang masih dapat ditingkatkan untuk menjaga toleransi di Kota Kediri.
Dalam hal ini, Pemkot Kediri serius dalam menangani isu toleransi karena potensi julukan Kota Tahu untuk meraih indeks Kota Toleran lebih tinggi. Hasil evaluasi dari Setara Institute tersebut akan dijadikan sebagai bahan perbaikan.
"Kota Kediri berhasil mempertahankan predikat Kota Paling Toleran empat tahun berturut-turut. Sehingga, sebagai Kota Paling Toleran ini, kita harus terus menjaga bersama-sama dengan semua pihak," terangnya.
Untuk diketahui, objek kajian Indeks Kota Toleran adalah 94 kota di Indonesia. Penilaiannya mengacu pada 4 variabel dengan 8 indikator di dalamnya.
Variabel pertama yakni regulasi pemerintah kota, indikator pertama RPJMD dan produk hukum pendukung lainnya Kota Kediri meraih nilai 5,83 dan pada indikator kedua kebijakan diskriminatif Kota Kediri mendapat nilai 6,70.
Lalu variabel kedua yakni regulasi sosial, Kota Kediri mendapat nilai 7,00 pada indikator peristiwa toleransi, sedangkan pada indikator dinamika masyarakat sipil terkait isu toleransi mendapat nilai 5,00.
Kemudian variabel ketiga yakni tindakan pemerintah, yang di dalamnya ada indikator pernyataan pejabat kunci tentang isu toleran dan indikator tindakan nyata terkait isu toleransi, Kota Kediri mendapat nilai 6,00.
Serta variabel terakhir yakni demografi sosio-keagamaan, yang di dalamnya ada dua indikator yaitu heterogenitas keagamaan penduduk dan inklusi sosial keagamaan, Kota Kediri mendapatkan nilai 5,00. (*)