KETIK, SAMARINDA – Musibah kebakaran melanda pemukiman padat penduduk di Jalan Pemuda IV Gang H Nusu I RT 04, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Senin (17/7/2023) sekitar pukul 11.15 WITA. Kobaran api dengan cepat menghanguskan satu per satu bangunan yang mayoritas terbuat dari kayu.
Kebakaran ini mengakibatkan puluhan warga berlarian histeris, sebagian lainnya berusaha menyelamatkan harta benda mereka. Kepulan asap hitam pekat membuat kawasan itu gelap, diiringi suara sirene memecah kesunyian.
Della (23), salah satu korban kebakaran, hanya bisa menyelamatkan diri dengan baju yang dikenakannya. Saat kejadian, ia sedang berada di depan rumah dan diberitahu anaknya bahwa ada asap di belakang rumah mereka.
"Saat anak saya mengatakan ada asap tebal, api langsung berkobar dengan ganas dari arah belakang. Saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan, hanya memikirkan keselamatan keluarga," ujar Della dengan nada terguncang.
Sementara Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda, Hendra AH, mengaku langsung mengerahkan personel setelah mendapat laporan terjadinya kebakaran.
"Kami menerima informasi sekitar pukul 11.15 WITA dan langsung men-deploy 3 posko komando, 6 mobil tanki, serta unit portabel yang dibantu oleh relawan dari seluruh Kota Samarinda," jelas Hendra.
Kepanikan warga terlihat saat proses pemadaman. (Foto: Pandhu Samudra/ketik.co.id)
Berdasarkan data sementara yang berhasil dikumpulkan oleh media ini, di lokasi kejadian, terdapat sebanyak 9 bangunan yang rata dengan tanah akibat kebakaran, dan semuanya terbuat dari kayu. Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam pendalaman oleh pihak kepolisian.
Hendra menyatakan bahwa data tersebut masih sementara dan proses penanganan berlangsung selama sekitar 90 menit. Dugaan awal menunjukkan bahwa kebakaran disebabkan oleh kelalaian penggunaan kompor.
"Data ini masih dalam tahap awal dan penyelidikan masih dilakukan oleh pihak kepolisian. Namun, dugaan awal menunjukkan adanya kelalaian terkait penggunaan kompor," tambah Hendra.
Kebakaran ini menjadi peringatan bagi masyarakat akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan dalam penggunaan peralatan rumah tangga yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Pihak berwenang diharapkan dapat mengambil tindakan pencegahan yang lebih baik untuk mencegah terulangnya musibah serupa di masa depan. (*)