KETIK, SAMARINDA – Jembatan Achmad Amins lebih dikenal masyarakat Samarinda dengan sebutan Jembatan Mahkota 2. Jembatan ini merupakan penghubung antara dua Kecamatan yakni Sambutan dan Palaran Kota Samarinda.
Kini di Jembatan tersebut terpasang portal besi di kedua sisinya baik di segmen sambutan maupun palaran. Tujuan pemasangan portal ini merupakan tindakan antisipasi yang telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk membatasi kendaraan besar agar tidak dapat melintas.
Namun, tinggi portal yang terpasang menjadi perhatian. Terutama di kalangan para relawan kemanusiaan ambulance emergency. Itu lantaran portal tersebut menghambat dan menyebabkan mobil ambulans tersangkut di palang portal.
Tinggi portal yang terpasang sekitar 206 centimeter dianggap terlalu rendah dan membuat unit ambulans tidak dapat melintas. Hal ini dibuktikan puluhan sopir ambulans yang bertadang ke lokasi portal Jembatan segmen Sambutan, Senin (7/8/2023) sore.
Hasilnya 11 dari 15 unit ambulance yang mencoba portal Jembatan tersebut tersangkut.
Ketua Relawan Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto mengatakan, relawan tidak mempermasalahkan portal yang dipasang di Jembatan Achmad Amins. Namun, pihaknya menghendaki agar tinggi portal disesuaikan dengan tinggi unit ambulans relawan yang setiap hari melintas di jembatan tersebut.
Pengukuran tinggi ambulance dilakukan tim Dishub Kota Samarinda. (Foto: Pandhu Samudra/ketik.co.id)
Dengan tinggi portal yang ada saat ini, itu sangat menghambat mobilisasi ambulans yang tujuannya menolong warga. Jika tinggi portal yang ada tetap dipertahankan, bukan tidak mungkin upaya pertolongan yang harusnya tepat dan cepat akan terlambat.
"Jembatan ini menghubungkan Kecamatan Sambutan dan Palaran juga Samarinda seberang. Sangat menghemat waktu saat menjemput pasien," jelas Jokis sapaan akrab Joko Iswanto.
"Tapi kondisi sekarang menyulitkan. Karena waktu tempuh dan jarak yang harus memutar karena Unit ambulans terhalang portal," imbuhnya.
Jokis berharap, pemerintah mempertimbangkan kondisi portal yang terlalu rendah. Jokis meminta agar tinggi portal diubah menjadi 2.50 meter agar semua ambulans bisa aman melintas. Sesuai dengan pengukuran yang dilakukan bersama Dinas Perhubungan.
Menanggapi keluhan relawan, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu melalui Analis kebijakan Ahli Muda Dishub Samarinda Marlian Rizal mengatakan, pihaknya telah mendampingi rekan relawan untuk mencoba unit ambulans melintas di jembatan mahkota 2. Mereka mencari tahu spesifikasi atau dimensi ambulans yang bisa melintas. Portal tersebut sendiri sudah dua hari terpasang, (5/8/2023).
"Informasi dari relawan bahwa ambulans tidak bisa melintas. Dan sore ini kami lakukan pengukuran bersama. Hasil pengukuran memang beberapa ambulans tidak bisa melintas tersangkut portal," ungkap Rizal.
Selanjutnya, pihaknya akan melapor ke pimpinan dan bersurat resmi kepada Dinas PUPR Kota Samarinda agar portal tersebut disesuaikan dengan kondisi ambulans agar tetap melintas dengan aman.
Terkait ukuran dan hasil akhir pengukuran tinggi kendaraan yang disepakati serta akan diajukan kepada pimpinan. "Kita coba ajukan di ukuran 250 centimeter agar nantinya mobilitas ambulance tidak terganggu," jelasnya.
"Harapan kami ini bisa dipenuhi. Karena ambulans bertujuan untuk kemanusiaan," pungkas Rizal. (*)