KETIK, SITUBONDO – Aliansi Jasa Konstruksi Situbondo (AKSI) Kabupaten Situbondo menggelar aksi demo di depan kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Permukiman (DPUPP) Kabupaten Situbondo.
Demo ini dihiasi dengan penamparan yang dilakukan Kabid SDA DPUPP Titik terhadap pendemo, Senin (18/03/2024).
Insiden penamparan itu sontak disebut sebagai salah satu bukti arogansi pejabat DPUPP Situbondo terhadap pengusaha lokal di Situbondo.
“Untuk itu kami menuntut pejabat DPUPP Kabupaten Situbondo yang arogan tersebut segera dicopot dari jabatannya,” kata Agus Ari Cahyadi, koordinator demo dihadapan Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo Wawan Setiawan dan Kepala DPUPP Eko Prionggo Djati.
Tak hanya itu saja yang disampaikan Agus Ari saat mediasi di ruang kepala DPUPP Situbondo, namun dia juga menegaskan bahwa tujuan aksi demontrasi ini hanya ada tiga poin. Yang pertama copot jabatan pejabat arogan di lingkungan DPUPP yang telah menempeleng pendemo tersebut.
Kedua jangan sampai ada lagi rekenan luar Kabupaten Situbondo memonopoli proyek di Kabupaten Situbondo dan ketiga hargai rekanan lokal.
“Kami hanya meminta kepada Kadis DPUPP menandatangani kesepakatan ini. Jika mau menandatangani silahkan dan jika tidak mau menandatangani kesepakatan ini, ya silahkan. Yang jelas minggu depan kami akan melakukan aksi demontrasi dengan jumlah massa yang lebih besar,” tegas Agus Ari.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo Wawan Setiawan dalam menanggapi tuntutat para pendemo menjelaskan, untuk mencopot pejabat harus menggunakan mekanisme peraturan dan perundang-undangan.
“Jika memang itu terjadi pelanggaran terhadap salah satu pejabat di DPUPP, maka kami akan melakukan tindakan sesuai peraturan dan perundang-undangan. Karena pencopotan jabatan ada aturannya tidak seenaknya sendiri main copot jabatan. Dan kami harus bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku,” jawab sekda di hadapan pendemo.
Sementara itu, Titik Kabid SDA pada DPUPP dihadapan para pendemo mengatakan bahwa dirinya tidak bermaksud untuk menggampar pendemo melainkan hanya memegang pipi pendemo.
“Apa ada bekas tamparannya? Saya hanya memegang pipi, wong kamu lahir dan besar dengan saya, karena anak kandung saya juga ada di dalam Askonas Situbondo,” jelas Titik di hadapan pendemo saat berada di ruangan kepala DPUPP Situbondo.
Sekali lagi, kata Titik, bahwa dirinya tidak menampar hanya mencolek pipi-nya saja. “Rekanan yang tergabung di Askonas sudah saya anggap sebagai anak-anak dan saudara saya sendiri. Karena Askonas binaan saya, jadi jika saya salah mohon maaf,” kata Titik di hadapan orang yang ditampar saat demo berlangsung. (*)