KETIK, MALANG – Menjelang perayaan Idul Adha, Pemkot Malang tengah mengantisipasi peluang kenaikan harga beberapa komoditas, salah satunya bawang merah. Hal ini juga jadi perhatian dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar tidak menjadi penyumbang tingkat inflasi.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan meskipun bawang merah diprediksi mengalami kenaikan harga, kondisi Kota Malang hingga kini masih terkendali.
"Kemendagri menyampaikan ada beberapa komoditas yang diharapkan bisa dikendalikan, seperti beras dan lainnya. Tapi yang menjadi bahasan utama adalah bawang merah, diprediksi akan tinggi menghadapi Idul Adha. Kita dalam kondisi aman untuk bawang merah," ujar Wahyu, Selasa (11/6/2024).
Kondisi tersebut disebabkan Kota Malang telah menyiapkan diri dengan kerjasama antar daerah, salah satunya dengan Probolinggo untuk menjamin pasokan bawang merah. Berkat langkah tersebut, mengantarkan Kota Malang deflasi sebesar 0,08 persen pada Mei 2024.
"Sekitar dua minggu yang lalu kita langsung memborong bawang merah di sana. Kita langsung berikan di pasar-pasar akhirnya kita deflasi. Karena yang paling menonjol pada saat komoditi naik, kita sudah antisipasi. Alhamdulillah bisa terkendali," tambahnya.
Wahyu menilai kerjasama antar daerah berhasil menekan harga jual yang relatif lebih murah. Ia tak dapat memungkiri bahwa dibandingkan dengan harga lokal, harga bawang merah Probolinggo cenderung lebih tinggi.
"Bawang merah Probolinggo memang beda, kita bandingkan dengan yang lokal sekitar Malang. Walaupun harganya sedikit lebih tinggi bawang merah Probolinggo, namun kualitasnya lebih bagus," kata Wahyu.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan menjelaskan masyarakat dilibatkan untuk andil dalam menghadapi inflasi. Salah satunya dengan gerakan menanam beberapa komoditas, seperti cabai.
"Komoditas cabai ini setiap bulan atau tahunnya selalu memiliki andil terhadap inflasi. Kita atasi dengan salah satunya gerakan menanam," ucap Slamet.
Tahun ini Pemkot Malang mendapatkan bantuan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang beripa 5.000 bibit tanaman cabai. Bibit cabai tersebut akan diberikan kepada perhimpunan penyuluh pertanian yang ada di masing-masing kecamatan.
"Himpunan penyuluh pertanian ini memiliki Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Dimungkinkan serah terima di minggu ini sebanyak 5.000 bibit tanaman cabai. Sesuai arahan Pak Pj Wali Kota untuk menggerakkan gerakan tanaman cabai di sekolah-sekolah," tutur Slamet.
Jelang Idul Adha, Kenaikan Harga Bawang Merah di Kota Malang Jadi Perhatian Kemendagri
Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang
11 Juni 2024 10:15 11 Jun 2024 10:15