KETIK, JAKARTA – Coffee lover pastinya mudah mengenali berbagai jenis minuman kopi. Baik manual brew maupun yang berbahan dasar espresso based. Tapi bagi masyarakat awam yang keluar masuk kafe, masih banyak yang belum familiar dengan berbagai seduhan kopi.
Misalnya membedakan latte, cappuccino, dan flat white. Sepintas, ketiganya nyaris sama lantaran menggunakan metode espresso based. Tetapi proses dan cara penyajiannya yang berbeda. Jangan sampai keliru, ini bedanya:
Latte
Kopi ini berasal dari Italia yang dikembangkan turis asal Amerika Serikat. Turis asal AS kemudian menambahkan susu lantaran kopi Italia dianggap terlalu pekat. Selanjutnya kopi tersebut dipatenkan dengan nama latte.
Latte kerap disebut milky coffee karena pembuatannya berdasarkan proses steaming susu. Proses ini untuk memanaskan susu hingga membentuk foaming. Nah foam latte cenderung halus untuk dibentuk art. Misalnya gambar kupu-kupu, burung, bunga, atau harimau.
Cappuccino
Awal nama kopi ini adalah kapuziner yang muncul di sebuah kedai kopi di Wina, Austria pada tahun 1700-an. Dasar pembuatan saat itu mencampurkan kopi, krim, dan gula. Satu abad kemudian kopi ini berkembang di Italia dengan nama cappucino.
Cappuccino yang Anda beli di kedai biasanya terdiri atas textured milk dan espresso. Lapisan atas minuman ini milk frothing yang di-garnish dengan bubuk coklat. Secara anatomi, cappuccino bisa diilustrasikan menjadi tiga bagian yakni sepertiga espresso, sepertiga steamed milk dan sisanya milk froth.
Memang namanya sedikit agak asing. Di masing-masing negara maupun kafe, flat white memiliki ciri dan gaya masing-masing. Secara garis besar, flat white terdiri atas textured milk dan espresso.
Penyajiannya menggunakan takaran susu lebih sedikit dibandingkan latte. Penyajian flat white pada umumnya bisa menggunakan foam atau tanpa foam. Penggunaan foam lebih umum karena menggunakan textured milk yang halus. Tapi juga tergantung kreativitas sosok barista.
Anda suka yang mana?
