KETIK, PONOROGO – Jalur wisata Telaga Ngebel via Mlilir-Semanding ditutup tota. Seiring ruas jalur wisata itu silakukan peningkatan jalan lantaran mengalami kerusakan berat.
Beratnya kerusakan jalan itu membuat Pemkab Ponorogo melalui Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Ponorogo melakukan peningkatan kualitas jalan.
Perbaikan jalan wisata itu tak hanya melakukan pengecoran ulang, namun overlay hingga pembangunan pelengkap jalan seperti penataan drainase.
‘’Kalau drainasenya tidak tersentuh perbaikan, nanti sama saja pengerasan jalan tidak berarti. Saluran air yang tidak berfungsi menjadi pemicu kerusakan jalan, selain kendaraan angkutan barang yang melebihi tonase,’’ kata Kepala DPUPKP Ponorogo Jamus Kunto Purnomo.
Jamus mengatakan progres pekerjaan pada minggu ke dua September menyentuh angka 25 hingga 30 persen. Secara teknis, sebelum pengaspalan sistem hot rolled sheet (HRS) bakal lebih dulu dilakukan pengurukan dengan batu split agegrat c sebagai dasar pengerasan.
‘’Kanan dan kirinya ada saluran yang harus kami crossing-kan ke arah selatan,” tegasnya.
Rumitnya proses pembangunan itu yang memaksa penutupan jalan secara total. DPUPKP sudah berkoordinasi dinas perhubungan setempat untuk melakukan rekayasa lalu lintas.
Langkah itu setidaknya dengan memasang banner bertuliskan ‘’Ditutup Total, Jalan di Depan Pasar Janti Diperbaiki’’ sengaja dipasang di Perempatan Mlilir sisi timur.
‘’Jalur bus umum dari Terminal Seloaji jurusan Madiun dan Surabaya kini dialihkan lewat jalur utama,’’ jelasnya
Kata dia, penutupan jalan dari Perempatan Mlilir ke arah Desa Semanding berlangsung sekitar satu bulan. Pihaknya mafhum bahwa arus lalu lintas di jalur tersebut cukup padat. Selain menjadi salah satu jalan menuju kawasan Telaga Ngebel, pengendara maupun pengemudi dengan tujuan Pacitan atau Trenggalek memilih jalur ini.
‘’Kalau tidak ingin lewat kota memilih lewat perempatan Mlilir ke timur terus ke selatan sampai Sewelut menuju Perempatan Jeruksing tembus ke Jetis,’’ terangnya. (*)