KETIK, NGAWI – style="text-align:justify">Tugu perguruan silat di fasilitas umum di wilayah Kedunggalar Ngawi mulai dibongkar secara suka rela oleh perguruan silat.
Pembongkaran tugu perguruan silat di Ngawi itu dilakukan menindaklanjuti petunjuk dan arahan Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto yang menyatakan tugu perguruan silat selama ini menjadi salah satu penyebab terjadinya bentrok antar perguruan silat maupun pesilat dengan masyarakat.
Polres Ngawi lantas berkoordinasi dengan Pemkab Ngawi sekaligus berkomunikasi dengan para pengurus perguruan silat untuk membingkar tugunya masing-masing khususnya yang berada di fasilitas umum.
Pembongkaran tugu yang berada di fasilitas umum dilakukan demi menjaga keamanan dan ketertiban serta kerukunan di wilayah Ngawi.
Pantauan dilapangan, beberapa anggota PSHT ranting Kedunggalar melakukan pembongkaran tugu mereka yang terletak di lapangan Kecamatan Kedunggalar. Pembongkaran itu dilakukan mulai pukul 10.00dengan penanggung jawab Ketua ranting PSHT Kedunggalar Sunarto.
Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono bersama Dandim 0805 Ngawi Letkol Arm Didik Kurniawan, camat, Kapolsek, Danramil serta sebagian warga PSHT Kedunggalar turut menyaksikan pembongkaran tugu PSHT.
Pembongkaran tugu ini sesuai dengan instruksi Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Pembongkaran tugu yang berada di tempat-tempat umum dilakukan sesuai dengan instruksi Kapolda Jatim, demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tutur Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono.
Ketua PSHT ranting Kedunggalar Sunarto mengatakan dengan adanya pembongkaran tugu perguruan silat di tempat umum bisa menjadi contoh wilayah lain dan bisa menjaga keharmonisan, kerukunan dan keamanan di masyarakat.
“Semoga dengan pembongkaran tugu di tempat umum, yang berada di lapangan Kecamatan Kedunggalar ini, bisa menjadi contoh wilayah lain. Kita tunduk kepada pemerintah dalam menjaga kerukunan dan keamanan,” ujar Sunarto.(*)
