KETIK, MALANG – Usai menang gugatan di MA, Pemerintah Kota Malang memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek jacking yang ada di Jalan Bondowoso. Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memutuskan untuk beralih dari jacking ke drainase biasa.
Wahyu menjelaskan pengecekan atas proyek yang telah lama mangkrak itu sudah dilakukan. Hasilnya tim menilai bahwa jacking tersebut sudah tidak dapat dimanfaatkan. Apabila memaksa untuk melanjutkan proyek jacking maka anggaran yang dikeluarkan k
pun akan lebih besar.
"Sudah kita cek (eksisting) itu tinggal beberapa meter saja. Kami tidak akan melanjutkan jacking karena dengan model jacking yang saat ini tidak bisa kita manfaatkan. Di sisi lain pun nilainya (kalau melanjutkan jacking) juga besar," ujar Wahyu pada Selasa (7/5/2024).
Keputusan untuk beralih ke drainase biasa ditengarai oleh kontur area yang sudah terarah. Dengan demikian sisa beberapa meter yang belum tercover jacking tersebut akan disambung dengan drainase biasa.
"Kalau kita lihat konturnya, itu sudah terarah, jadi tinggal mengalirkan saja. Jadi tinggal beberapa meter saja untuk menyambungkan. Saya sudah minta Dinas PUPRPKP untuk mengecek, karena katanya di situ kan sudah lama tidak digunakan, belasan tahun," lanjutnya.
Wahyu berharap proyek tersebut dapar diselesaikan pada Perubahan anggaran Keuangan (PAK) 2024 mengingat anggaran yang dibutuhkan dinilai tidak terlalu besar. Ia optimis bahwa meskipun tak menghunakan jacking, permasalahan banjir terutama di Galunggung dapat teratasi.
"Untuk menyambungkan yang tinggal beberapa meter ini mudah-mudahan bisa kita anggarkan di PAK karena itu alokasi anggarannya juga tidak terlalu besar dan pengerjaannya juga cepat. Tapi kalau memang tidak cukup, ya kita anggarkan di tahun berikutnya," lanjut Wahyu.
Adapun estimasi anggaran untuk pembangunan drainase di wilayah tersebut mencapai Rp 7-10 miliar. Saat ini pemkot Malang masih menyusun perencanaan pembangunan, namun apabila anggaran tidak mencukupi akan dilanjutkan pada PAK 2025.
"Mudah-mudahan di PAK 2024, ini kan sedang kita susun perencanaannya. Kalau memang waktu dan nilainya tidak terlalu besar, kita anggarkan di PAK tapi kalau tidak cukup ya di 2025. Tapi tahapannya saya minta diselesaikan di tahun ini," paparnya.