KETIK, KEDIRI – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau napi kasus terorisme (napiter) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri berhasil membuat kerajinan tangan menakjubkan. Kerajinan bernilai seni ini dibuat oleh napiter saat mengisi waktu luang dalam sel. Salah satu kerajinan tangan itu adalah gelang rajut manual bertuliskan "Love Indonesia".
"Hasil karya ini menjadi salah satu kabar bahagia bagi Lapas Kediri bahwa pembinaan yang kami lakukan mendapat feedback positif dan saya mengapresiasi hal tersebut," tutur Plt Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Budi Ruswanto, Selasa (5/3/2024).
Budi mengaku gelang bertuliskan “Love Indonesia” yang dibuat oleh para WBP Napiter tersebut terbilang sederhana namun mempunyai makna yang dalam. Sebab, dari gelang tersebuat bisa menunjukkan bahwa program deradikalisasi di Lapas Kediri berjalan dengan baik.
"Ada lagi gelang yang bertuliskan “cinta NKRI”. Mungkin bagi sebagian orang hal itu sederhana namun bagi kami itu adalah kemajuan untuk para napi. Tentunya tak luput dari bantuan BNPT, Densus 88, hingga BIN. Lapas Kediri ini kami mendapat mandat untuk membina 3 napiter yang masing-masing dari tempat asal yang berbeda," ungkapnya.
Budi menambahkan akan selalu mendukung kegiatan yang bernilai positif untuk para wbp di Lapas Kelas IIA Kediri. "Saya akan mendukung penuh setiap apa saja kegiatan - kegiatan bernilai positif yang akan menambah keterampilan para warga binaan, khususnya narapidana terorisme," tutupnya.
Hasil karya gelang dari napiter di Lapas Kediri. (foto : Humas Lapas Kediri).
Menurut pengakuan salah satu napiter di Lapas Kediri, kerajinan tangan yang mereka buat cukup mudah dan simpel. Hanya butuh kesabaran dan ketelatenan dalam prosesnya.
"Kerajinan tangan yang saya buat ini berbahan dasar cukup minim, dengan hanya bermodal beberapa kresek dan kesabaran. Kami bersyukur, walaupun kami di dalam Lapas yang sedang menjalani masa hukuman, kami mendapatkan dukungan untuk mengembangkan skill kami dalam membuat kerajinan tangan ini, termasuk dalam mendapat benang ini yang sudah mendapatkan izin dari pihak keamanan Lapas. Tidak ada sedikitpun yang menghambat kami untuk terus berkarya walaupun di dalam Lapas," terang salah satu napiter yang tidak disebutkan namanya itu.