KETIK, MALANG – Imam Supandi nekat maju dan mencalonkan diri untuk menjadi Wali Kota Malang pada Pilkada 2024. Pria asli Kabupaten Sumenep Madura itu telah mengabdi selama 20 tahun di dunia pendidikan dan memilih banting setir ke dunia politik.
Supandi merupakan seorang Kepala SMK Mahardika Karangploso, Kabupaten Malang. Meskipun ikut merebutkan kursi N1, Supandi tetap ingin berkontribusi dalam dunia pendidikan.
Pria tersebut lantas merencanakan kebijakan yang cukup berani dengan menghilangkan sistem zonasi yang selama ini telah diterapkan oleh sekolah negeri.
"Termasuk juga zonasi, itu menurut saya ada permainan. Akan saya hapus persyaratan yang menyusahkan. Saya yakin bisa semuanya kalau memang bersama-sama, yang penting amanah, tanggungjawab," ujarnya, Jumat (7/6/2024).
Tak hanya itu Supandi juga ingin ada pemerataan terhadap penerimaan peserta didik di sekolah negeri dan swasta. Hal tersebut guna pelaksanaan pendidikan tidak hanya terpusat pada sekolah-sekolan negeri dan diharapkan mampu berimbas pada kesejahteraan guru di sekolah swasta.
"Untuk kesejahteraan guru negeri kan sudah ada aturan gajinya. Nah nanti bagaimana kita mengatur agar siswa-siswa ini tidak menumpuk di sekolah negeri saja tapi juga swasta. Jadi ada pemerataan siswa di SD atau SMP negeri dan swasta," ucapnya.
Selain pendidikan, Supandi juga memiliki program prioritas untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran dengan ekonomi kerakyatan, serta menyiapkan infrastruktur untuk mengatasi banjir dan kemacetan.
Menyoroti kebutuhan air baku di Kota Malang, Supandi tak ragu akan memutus ketergantungan sumber mata air dari Kabupaten Malang maupun Kota Batu. Ia akan memanfaatkan sumber dari sungai di Kota Malang yakni Sungai Amprong.
"Selama ini Kota Malang masih belum punya sumber air baku. Masih numpang di Kota Batu, Kabupaten Malang. Kalau saya jadi (Wali Kota Malang), akan saya putus (ketergantungan sumber mata air) dan membuat kemandirian air baku milik Kota Malang sendiri. Saya sudah sempat melakukan survei di sungai Amprong," katanya.
Akan tetapi kini Kota Malang juga tengah menyiapkan kemandirian air baku dengan membangun Proyek Water Treatmen Plan (WTP) Sungai Bango yang masih tersendat. Menanggapi hal tersebut Supandi akan mencoba memperbaiki sistem dan pembiayaan.
"Pokoknya agar kontraktor di sana gak sampai dirugikan. Nah di sungai Amprong, bisa juga kita buat menjadi wisata air selain menjadi sumber air baku," tukasnya.
Untuk meloloskan rencananya sebagai Wali Kota Malang, Supandi telah mendaftarkan diri melalui berbagai partai politik. Ia yakin akan mendapatkan rekomendasi dari partai-partai tersebut.
"Saya yakin dapat rekomendasi dari PDI Perjuangan, bisa juga dari PKB. Kalau partai kecil-kecil seperti Demokrat, sudah siap. Saya hanya belum daftar di Golkar karena memang gak membuka pendaftaran," tutupnya. (*)