KETIK, NGAWI – Pemerintah pusat menyiapkan Ngawi menjadi lumbung pangan nasional saat fenomena alam Elnino melanda Indonesia di musim kemarau 2023.
Disiapkannya Ngawi sebagai penyangga lumbung pangan nasional tak lepas dari produktivitas padi dan beras Ngawi tahun 2022 tertinggi di Indonesia.
Hal itu disampaikan langsung Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan kerja di Ngawi, Jawa Timur.
‘’Hari ini ditempat ini kita membooster dengan mengoptimalkan, menyiapkan 1000 hektar lahan mulai Agustus nanti. Harapan kami ini yang akan menjadi penyangga lumbung pangan saat Elnino melanda,’’ terang Mentan Yasin Syahrul Limpo, saat melakukan panen padi di Desa Kersikan, Geneng, Ngawi.
Mentan menyatakan upaya booster produktivitas hasil panen padi itu dengan menyiapkan berbagai persiapan. Selain 1000 hektar lahan untuk musim tanam mendatang, upaya intervensi teknologi dalam menjaga ketersediaan bahan pangan juga dilakukan.
‘’Hasilnya tidak mengecewakan, daya tahan (produktivitas pertanian) Ngawi luar biasa, pasti bisa (menjadi lumbung pangan nasional) nanti Bupati dan Forkopimda akan turun tangan,’’ paparnya.
Kementan, lanjut Syahrul pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan dengan menyiapkan 9 strategi, diantaranya mulai memberikan bantuan benih, pupuk organik dan alsintan hingga dapat meningkatkan produksi pertanian. Kendati dari daya yang ada prioduktivitas gabah di Ngawi rata-rata 8 ton. Hasil tersebut diatas rata-rata 6 ton hingga 7 ton.
‘’Dengan daya tahan tersebut, Ngawi bisa menjadi lumbung pangan nasional,’’ tegasnya
Kata dia, Kementan sudah menyiapkan mitigasi dalam menghadapi fenomena alam Elnino. Mulai daerah hijau yang memiliki ketersediaan air cukup, daerah kuning dan daerah merah yang kekurangan air.
‘’Daerah hijau lahan memiliki air yang cukup, airnya masih banyak, daerah kuning yang emang pas-pasan airnya diperlukan teknologi untuk menunjang airnya, dan daerah merah disiapkan lumbungnya, semua daya diperlukan,’’ paparnya
Kata dia, daerah daerah yang memiliki kecukupan air, seperti di Geneng, Ngawi ini perlu dilakukan percepatan tanam.
‘’Upaya adaptasi dapat dilakukan dengan penggunaan benih-benih yang toleran terhadap kekeringan,’’ katanya.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan ada tiga agenda Mentan Syahrul Yasin Limpo ke Ngawi yakni Bimbingan Teknis Biosaka, Rakor Antisipasi El Nino se-Jawa Timur dan Panen Padi di wilayah Kecamatan Geneng.
‘’Kata beliau "kalo ingin lihat daerah yang sejahtera, maju, lihatlah pertaniannya" dan beliau bangga Ngawi jadi penghasil padi dan beras No.1 Indonesia,’’ kata Bupati Ony
Mas Ony, mengingatkan agar petani di wilayahnya agar tetap waspada dan terus berikhtiar saat ini karena kita dihadapkan dengan cuaca yang ekstrim.
‘’Semoga Pertanian Ngawi tetap terbaik, matur nuhun pak Menteri atas arahan dan dukungan untuk petani Ngawi,’’ pungkasnya. (*)